Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 04 Januari 2021 | 10:51 WIB
Lalu lintas macet di Jalur Pantura Tuban Jawa Timur (Foto: Beritajatim.com)

SuaraJatim.id - Kemacetan parah terjadi di Jalur Pantura Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Jalanan terendam air akibat luapan Sungai Kepet, Desa Tunah, Kecamatan Semanding.

Kendaraan yang melewati jalan jurusan Surabaya-Tuban itu sejak semalam harus merayap pelan. Titik lokasinya berada di sebelah selatan Jembatan Kepet yang ada di desa tersebut, Minggu (3/1/2021) malam.

Selain merendam jalan raya, sejumlah rumah warga yang ada di pinggir jalan tersebut juga terendam air banjir kiriman setelah hujan lebat itu.

Pantauan beritajatim.com di lapangan, banjir bandang yang sudah dua kali terjadi dalam kurun waktu satu minggu terakhir. Dan kali ini banjir yang terjadi itu terbilang lebih besar dari pada banjir yang selama ini menerjang wilayah tersebut.

Baca Juga: Gagal Salip Truk Trailer, Seorang Ibu di Tuban Tewas

"Ini sudah langganan banjir, tapi baru kali ini yang paling besar," ujar Sholikan, salah satu warga desa setempat yang ada berada di lokasi banjir tersebut, seperti dikutip dari beritajatim.com, media jejaring suara.com, Senin (04/01/2021).

Menurut warga, banjir bandang dengan arus yang sangat deras itu terjadi sejak pukul 19.00 Wib setelah sungai yang ada di pinggir jalan raya itu meluap.

Debit air kiriman dari wilayah pegunungan itu tidak mampu ditampung oleh Sungai Kepet hingga merendam jalan raya Tuban-Surabaya maupun sebaliknya itu.

"Deras sekali arusnya, kalau tadi pas besar-besanya ketinggian air sampai perut. Selain jalan air juga masuk ke rumah-rumah," tambahnya.

Sejumlah warga korban banjir yang tinggal di pinggir jalan raya tersebut keluar rumah dan mengatur arus lalu lintas kendaraan besar yang berusaha untuk melintas.

Baca Juga: Sempat Minta Maaf ke Perangkat Desa Terus Pamit, Darsim Gantung Diri

Warga meminta supaya kendaraan truk besar yang nekad lewat menerobos banjir tersebut untuk pelan-pelan supaya tidak menimbulkan gelombang besar yang bisa merusak rumah warga.

"Kita minta pelan-pelan, karena takut ombaknya (gelombangnya) merusak rumah-rumah karena air langsung masuk rumah. Banyak ini rumah yang terendam," lanjut pria pemilik warung yang ikut kebanjiran itu.

Sementara itu, dampak terjadinya banjir bandang yang merendam jalur Pantura Tuban itu sejumlah kendaraan pribadi termasuk sepeda motor tidak berani milintas saat arus masih deras.

Hal itu membuat kemacetan panjang untuk kendaraan yang dari Tuban menuju Surabaya lantaran banyak mobil pribadi yang terjebak banjir itu.

Load More