SuaraJatim.id - Rencana pembatasan aktivitas masyarakat Jawa-Bali yang akan diberlakukan mulai 11-25 Januari 2020, membuat para pedagang kecil kelimpungan. Mereka tidak bisa lagi berpikir cara mengantisipasi keuangan jika benar pembatasan diterapkan.
Di Surabaya yang termasuk menjadi project Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini. Para pedagang sudah mulai resah. Seperti warung nasi, warung kopi bahkan usaha laundry.
Mufid pedagang warung kopi warga Wonocolo Surabaya, memilih pasrah dengan peraturan pemerintah mengenai PSBB. Pasalnya, dia tidak bisa lagi berbuat apa-apa untuk menopang perekonomian keluarganya jika PSBB berlaku.
Selama ini, penghasilan utamanya hanya diharapkan dari warung kopi untuk menghidupi istri dan tiga anaknya.
Baca Juga: Aturan PSBB Jawa-Bali pada 11-25 Januari 2021
"Mau apa lagi. Saya pasrah. Mau usaha lain juga tidak memungkinkan. Satu persoalan dana dan yang kedua meski usaha lain juga tetap ada pembatasan," katanya pada Suara.com, Kamis (7/1/2021).
Novi pedagang warung kopi lainnya juga berpikiran sama dengan Mufid. Dia tidak bisa berharap banyak dari rencana pemerintah. Bahkan dia mengatakan, PSBB itu hanya untuk orang kecil kalau pejabat bebas karena perekonomiannya lebih bagus.
"PSBB itu hanya untuk orang kecil seperti saya. Kalau pejabat mah bebas," tegasnya.
Sementara Adi, pengusaha laundry di Jemurwonosari Lebar Surabaya juga menyampaikan kegelisahannya. Dia berharap tidak ada PSBB. Karena dengan adanya PSBB pasti akan merugikan usahanya.
Sistem daring yang diberlakukan bagi mahasiswa dan pelajar sudah mengurangi pemasukan. Karena rata-rata pelanggannya adalah mahasiswa, pelajar dan karyawan.
Baca Juga: PSBB Jawa-Bali, Polda Jateng Siapkan Operasi Yustisi dan Aman Nusa
"Mungkin pemerintah bisa mencari cara lain atau gimana. Kalau PSBB pasti akan mematikan usaha seperti saya. Bayangkan, kalau ada pembatasan aktivitas seperti bekerja di rumah atau work from home (WFH), jelas tidak ada orang yang akan cuci baju di laundry. Mereka pasti akan memilih mencuci bajunya sendiri di rumah," katanya.
Berita Terkait
-
Profil UD Sentoso Seal, Distributor Oli yang Tahan Ijazah dan Potong Gaji Karyawan Jika Salat Jumat
-
Profil Jaiden Law, Winger Keturunan Surabaya Kelahiran Sydney yang Bakal Trial di Klub Spanyol
-
Rayhan Hanan Buka-bukaan Soal PR Besar Persija Jakarta, Optimis Bangkit?
-
BRI Liga 1: Imbangi Persija, Misi Persebaya Surabaya Masih Belum Tuntas?
-
Wawali Surabaya Dilaporkan Polisi! Gara-Gara Bela Pekerja yang Ijazahnya Ditahan?
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
Berikut Ini Kisah Sukses Bening by Helena Bersama BRI
-
Gubernur Khofifah Komitmen Bangun Moderasi Beragama Diajarkan Sejak Dini, Jaga Sinergi dengan BNPT
-
Puluhan Mantan Karyawan yang Ijazahnya Ditahan Resmi Lapor Polisi
-
Layanan Wealth Management BRI Diakui Dunia, Raih Penghargaan Internasional dari Euromoney
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia