SuaraJatim.id - Jumlah pendaki Gunung Lawu lewat jalur Cemoro Sewu Magetan Jawa Timur menurun drastis pada liburan Tahun Baru 2021 kemarin.
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, jumlah pendaki tahun ini cuma 1500 pendaki saja sejak 20 hingga 31 Desember.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang mencapai 5000 pendaki saban liburan tahun baru. Menurut Asisten Perhutani KPH Lawu Marwoto, penyebab turunnya jumlah pendaki ini lantaran ada penyekatan dan syarat masuk Magetan harus menyiapkan keterangan non reaktif rapid tes antibodi.
"Dari kami hanya bersyarat surat keterangan sehat saja, Kami tidak wajibkan membawa surat keterangan dari dokter" ujar Marwoto, seperti dikutip dari beritajatim.com, media jejaring suara.com, Kamis (7/1/2020).
Baca Juga: Hari Pertama Tahun 2021, Magetan Catat 10 Kasus Baru Positif Corona
Sewaktu belum ada pandemi, akhir 2019 misalnya, jumlah pendakinya banyak sekali. Bahkan pendaki bukan hanya dari Indonesia, melainkan dari seluruh dunia. Yakni Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan juga beberapa asal Benua Eropa.
Meski segelintir, sebenarnya sudah banyak yang mengenal jalur pendakian Cemoro Sewu. Tapi, karena lockdown di beberapa negara, pendaki asal luar negeri sudah tidak ke sini sejak Maret lalu.
Marwoto menyebut kali ini pihaknya tak sampai menutup jalur pendakian. Karena, kuota 1.000 pendaki per hari tak pernah terpenuhi. Bisa dibilang jalur pendakian cukup aman karena tidak ada kerumunan.
Dia pun mengapresiasi para pendaki yang tidak menimbulkan penumpukan orang baik di antrian loket dan di kawasan puncak.
“Ini memang konsekuensi, kalau kami terapkan jaga jarak maka kemungkinan besar jumlah pendaki berkurang,” katanya.
Baca Juga: Dinosaurus Viral di Magetan Bikin Heboh, Ternyata Ada Sosok di Baliknya
Pun, pihaknya sudah menyediakan wastafel di depan gerbang jalur pendakian. Sementara, untuk di jalur mendaki dia mengimbau para pendaki untuk menggunakan hand sanitizer dan juga tetap memakai masker. Lantaran, untuk tisu basah pihaknya masih belum memperbolehkan.
"Untuk larangan memakai tisu basah sudah dilayangkan sejak beberapa tahun yang lalu, karena alasan lingkungan," ujarnya.
Sementara ini, cuaca di kawasan atas cukup bersahabat. Jarang ada badai. Namun, hujan deras masih kerap mengguyur. Dia mengimbau pada para pendaki untuk tetap menjaga suhu tubuh. Suhu renah di kawasan atas bisa mengkibatkan hipotermia.
"Kami juga sudah berikan larangan mendaki bagi pendaki yang masih memakai celana jeans, karena risiko terkena hipotermia lebih besar," katanya.
Berita Terkait
-
4 Kuliner Khas Magetan Ini yang Selalu Hadir di Meja Makan saat Lebaran
-
Nasib Pendaki Gunung Lawu yang Kencingi Telaga Kuning, Auto Dilarang Mendaki di Jawa
-
30 Penerbangan Dibatalkan Akibat Erupsi Gunung Lewotobi, BMKG Bali Beri Update Terkini
-
Tradisi Petik Tebu Manten Awali Musim Giling PG Redjosarie, Siap Dorong Pergerakan Ekonomi Warga Magetan
-
Kacau! Sejoli di Magetan Asyik Bermesraan di Rooftop Kafe, Seolah Tak Pedulikan Pengunjung Lain
Tag
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Tembok Roboh di Area Pasar Kupang Gunung Surabaya, 1 Orang Tewas
-
Kartini Modern dan Peran KUR BRI Dalam Mendukung Suryani Sebagai Pejuang Ekonomi
-
Kondisi Muhammad Hidayat, Siap Tampil Saat Persebaya Lawan Persija Jakarta?
-
Motif Pembunuhan Ayah Kandung di Surabaya Terungkap, Fakta Baru Terkuak
-
Profil Dyan Puspito Rini, Sekretaris Asprov PSSI Jatim yang Baru Saja Tutup Usia