SuaraJatim.id - Warga Lamongan, Jawa Timur, menggelar aksi di depan gedung DPRD setempat. Mereka nampak kesal dan marah terkait pernyataan Ketua DPRD Abdul Ghofur yang mengatakan banjir itu rezeki.
Kordinator Aksi Demonstrasi Masyarakat, Yoyok Eko Prasetya, meminta penuntasan masalah banjir bengawan jero. Ia juga menganggap pernyataan banjir sebagai rezeki adalah omongan proyek.
Yoyok yang juga aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) itu menilai, pernyataan tersebut seperti ungkapan pejabat yang suka memanfaatkan bencana. Dalam hal ini, kata dia, memanfaatkan bencana untuk memperoleh keuntungan pribadi agar mendapat proyek.
"Kami merasa miris sekali dengan pernyataan yang tidak ada empati sama sekali dengan kami yang terkena dampak banjir secara langsung. Kalau kami menilai ungkapan banjir sebagai rezeki, itu adalah ungkapan pikiran proyek. Dimana dia mencari rezeki di balik bencana," kata Yoyok saat aksi di depan gedung DPRD Lamongan, seperti dikutip dari suaraindonesia.co.id, media jejaring suara.com, Rabu (13/1/2021) siang.
Yoyok mengungkapkan, masyarakat terdampak banjir banyak mengalami kerugian materil dan non materil. Baik itu secara ekonomi maupun kesehatan.
"Harusnya pejabat publik yang notabenya wakil rakyat memiliki empati yang tinggi terhadap masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat terdampak. Bukan malah buat pernyataan yang menyakiti hati masyarakat."
Ia melanjutkan, seharusnya Abdul Ghofur melihat akses ekonomi masyarakat lumpuh karena banjir. Baik karena pertanian yang gagal karena banjir, maupun jalur ekonomi yang lumpuh karena genangan air tinggi dan jalanan rusak.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Lamongan Abdul Ghofur mengeluarkan pernyataan kontroversial, yaitu banjir adalah rezeki yang perlu di syukuri.
"Ya itu kan rezeki, air kan termasuk rezeki dari Allah. Jadi menurut saya air ini rezeki yang perlu kita syukuri," kata Ketua DPC PKB Lamongan tersebut saat menemui ratusan massa aksi aliansi Mahasiswa.
Baca Juga: Longsor Tewaskan 1 Warga dan Tutup Jalan di Kabupaten Magelang
Berita Terkait
-
Longsor Tewaskan 1 Warga dan Tutup Jalan di Kabupaten Magelang
-
Banjir Bandang Menerjang Desa Bangsalsari Jember
-
Anggaran Penanggulangan Banjir di Balikpapan Rp 49 M untuk Tahun 2021
-
Tertutup Material Longsor, Jalan Provinsi Banjarnegara - Kebumen Putus
-
Hujan Deras, Rumah Warga di Semanu Dilanda Banjir
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
5 Prompt Membuat Pas Foto Nikah di Gemini AI, Gampang dan Realistis
-
7 Link DANA Kaget Terbaru Hari Ini, Dapatkan Kesempatan Klaim Ratusan Ribu Rupiah
-
Khofifah Ajak Masyarakat Ramaikan Moto2 Mandalika: Dukung Mario Aji
-
Resmikan Mandiri Private Office Surabaya, Bank Mandiri Akselerasi Layanan Wealth Management
-
Kualitas BBM Pertamina Buruk? Begini Cara Lapor