SuaraJatim.id - Sebuah unggahan milik seorang dokter mendadak ramai diperbincangkan warganet lantaran mengisahkan tentang salah seorang pasien covid-19 yang sedang ia rawat meninggal dunia.
Ia mengaku mengalami kesulitan menghubungi pihak keluarga pasiennya. Ternyata, ada kisah pilu di balik sulitnya komunikasi keluarga pasien tersebut.
Dibagikan oleh pemilik akun Twitter @weda_**, ia menangkap layar Instastory milik seorang dokter yang disebut bertugas di Ruang Isolasi RSUD dr. Soetomo, Surabaya.
Dalam unggahan tersebut, sang dokter bercerita bahwa ia diminta menghubungi keluarga pasien atas sebuah kabar duka.
Namun, ia mengaku sulit menghubungi keluarga pasien pria tersebut.
"Dari tiga nomor enggak bisa dihubungi, ini nomor istri pasien nyambung tapi enggak diangkat. Tak WA centang 1 doang nih" katanya kepada sang rekan seperti yang ceritakan.
Ia lantas menuju ke meja pendaftaran guna mencari nomor lain yang bisa dihubungi almarhum pasiennya. Akhirnya, ada satu nomor lagi yang bisa ia hubungi.
Nomor tersebut adalah milik anak sang pasien. Namun, begitu ia menelepon nomor tersebut, suara sang anak terdengar diselingi isakan tangis.
Padahal, ia belum menyampaikan berita duka menyangkut ayahnya. Si anak pun bercerita mengenai kondisinya saat itu.
Baca Juga: Cara Mencairkan Bansos Kemensos Tahun 2021, Cek di dtks.kemensos.go.id
"Saya anak satu-satunya, enggak ada keluarga lain di rumah. Saya harusnya isolasi mandiri Dok, karena saya juga positif. Tapi tadi siang mama saya meninggal di ruang isolasi, jadi saya terpaksa ke RS Dok, harus saya yang mengurus mama saya," ungkap anak tersebut kepada sang Dokter.
Sontak, rasa tak enak hati pun menyelimuti si dokter. Ia mencoba menyusun kata-kata untuk mengabarkan bahwa ayahnya juga telah meninggal dunia akibat covid-19.
"Mbak, mohon maaf. Kami sampaikan bahwa karena menunggu antrean ventilator berhari-hari, kondisi Bapak semakin memburuk, dan sore ini Bapak telah dinyatakan meninggal. Mohon maaf ya Mbak," kata Dokter tersebut.
Kontan kabar itu semakin membuat tangis si anak semakin menderu. Sang dokter pun menunggu sambungan telepon itu sampai tangisan gadis tersebut sedikit tenang.
"Maaf Dok, terima kasih. Saya tahu sejak awal kondisi Papa tidak baik, dan memang diberi tahu bahwa alat bantu napas habis. Tapi saya tidak menyangka kalau kedua orang tua saya dipanggil di hari yang sama," ungkap si anak sedih.
Kisah itu pun membuat sang Dokter sangat memahami mengapa keluarga sang pasien sangat susah dihubungi.
Berita Terkait
-
Cara Mencairkan Bansos Kemensos Tahun 2021, Cek di dtks.kemensos.go.id
-
Cek Lidahmu Sekarang, Lebih Baik Diam di Rumah Jika Temukan Gejala Ini
-
Gus Miftah ke Penolak Vaksin: Curiga Terus, Bantuan Covid Daftar Pertama
-
Hampir Gila, Zlatan Ibrahimovic Bicara dengan Tembok saat Isolasi Covid-19
-
Amankah Suntik Vaksin Covid-19 Ketika Sedang Flu? Ini Kata Ahli!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
Terkini
-
Banjir Sumatera, BRI Group Fokus pada Pemulihan Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Pascabencana
-
Hari Ibu 2025, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Jatim
-
BRI Raih Penghargaan atas Komitmen terhadap Penguatan Ekonomi Kerakyatan
-
Dihujat Publik, Ini Pengakuan Pembuat Patung Macan Putih yang Viral di Kediri
-
Muslimat NU Gandeng KLH Perkuat Gerakan Pelestarian Lingkungan Berbasis Masyarakat