SuaraJatim.id - Bencana gempa yang melanda Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat memantik reaksi dari berbagai kalangan untuk turut membantu penanganan.
Termasuk dari civitas akademika Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, yang mengirimkan sebanyak 18 dokter yang tergabung dalam Tim Aju I dan kapal Rumah Sakit Terapung Ksatria Airlangga (RSTKA).
Dilansir dari Antara, Sekretaris Yayasan Ksatria Medica Airlangga sebagai pengelola operasional RST dr Suwaspodo Henry Wibowo, mengatakan Tim Aju I dikomandoi langsung oleh Direktur RSTKA dr Agus Hariyanto.
"Belasan dokter yang dikirim terdiri atas dua apoteker, dua dokter bedah, dua dokter anestesi, empat dokter umum, empat perawat umum, dua perawat anastesi, dan dua perawat bedah operasi," katanya, Minggu (17/1/2021).
Baca Juga: Ibu Hamil dan Lansia Tidur di Gunung, Korban Gempa Majene Teriak Bantuan
Tim Aju I juga bekerja sama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dan Surabaya. Mereka diminta hadir menggantikan fungsi rumah sakit di lokasi bencana yang sudah tidak bisa beroperasi.
Kapal RSTKA berangkat dari Surabaya Minggu (17/1/2021) dini hari dan masih menunggu meredanya pasang air laut. Setidaknya dibutuhkan waktu tiga hari untuk sampai ke Makassar, Sulawesi Selatan.
"Melihat situasinya yang darurat, tim harus segera ke sana. Kami berkoordinasi dengan Tim Bencana Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kapal kami diminta hadir di sana kareba banyak rumah sakit yang tidak beroperasi," kata Suwaspodo Henry Wibowo.
Terlebih kondisi lapangan yang belum diketahui, Tim AJU I bakal menjadi pionir medis untuk membuka jalan ke lokasi.
Menurut dia tim juga bertugas melakukan survei lokasi bencana dan mengumpulkan kebutuhan apa yang kurang di lapangan. Selanjutnya, Tim AJU I berkoordinasi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo dan Rumah Sakit Unair.
Baca Juga: Takut Gempa Susulan, Ribuan Warga Majene Mengungsi ke Gunung
"Tim Aju I akan menyurvei kondisi lapangan, informasi tempat berlabuh kapal, dan kebutuhan apa saja yang diperlukan di sana," katanya.
Ia menambahkan Tim Aju I telah mempersiapkan kebutuhan medis, logistik, dan bantuan lain selama dua minggu. Di tengah pandemi COVID-19, tim bekerja sama dengan rumah sakit lapangan untuk memeriksa perawat terlebih dahulu.
Kemudian, tim membawa peralatan safety lebih dari seribu pemeriksaan SWAB antigen, alat pelindung diri (APD) hazmat, peralatan laboratorium, masker N95, dan hand sanitizer.
Termasuk membawa lima tenda besar ukuran 4x8 meter yang dikhususkan untuk memisahkan pasien yang aman dan sebagai tempat istirahat tim. Selain itu, tim membawa bantuan logistik makanan, pakaian, dan buku untuk anak-anak di sana.
"Tentu, kami berharap mendapatkan dukungan maupun bantuan semua pihak. Termasuk fakultas di Unair. Kami membutuhkan mahasiswa, terutama mahasiswa perikanan dan kesehatan masyarakat sebagai trauma healing-nya masyarakat pesisir," katanya.
Sementara itu, korban meninggal, luka-luka, dan mengungsi akibat gempat di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, makin bertambah. Hingga Minggu (17/1/2021) sore, dilaporkan sudah ada 73 orang yang menjadi korban jiwa akibat bencana alam tersebut.
Hal ini dikatakan oleh Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi (Kapusdatikom) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati. Jumlah korban itu tersebar di Majene sembilan orang dan Mamuju 64 orang.
"Total korban jiwa saat ini 73 jiwa," ujar Raditya dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Minggu (17/1/2021).
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Ketua BEM FISIP Unair Ditangkap karena Hina Presiden
-
CEK FAKTA: Mahasiswa Unair Ditangkap karena Hina Presiden Prabowo
-
Cara Mendapatkan Golden Ticket Unair 2025: Panduan Lengkap dan Syarat Pendaftaran
-
Daftar Nilai SNBP UNAIR 2025: Semua Jurusan Ada!
-
Rektor Unair Dukung Konsesi Tambang untuk Kampus, Tapi Butuh 3-4 Tahun Baru Untung!
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 1 Detik Jay Idzes Gabung Sassuolo Langsung Bikin Rekor Gila!
- Andre Rosiade Mau Bareskrim Periksa Shin Tae-yong Buntut Tuduhan Pratama Arhan Pemain Titipan
- Penantang Kawasaki KLX dari Suzuki Versi Jalanan, Fitur Canggih Harga Melongo
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
Pilihan
-
Tok! Carlo Ancelotti Dibui 1 Tahun: Terbukti Gelapkan Pajak Rp6,7 M
-
Sejarah Nama Kompetisi Liga Indonesia: Dari Perserikatan Kini Super League
-
Dear Pak Prabowo: Penerimaan Loyo Utang Kian Jumbo
-
Eks Petinggi AFF Kritik Strategi Erick Thohir, Naturalisasi Jadi Bom Waktu untuk Timnas Indonesia
-
Siapa Liam Oetoehganal? Calon Penerus Thom Haye Berstatus Juara Liga Belgia
Terkini
-
Bukan Cuma Bikin Tembok Bergetar, Sound Horeg Picu Konflik Sosial, Pemprov Jatim Turun Tangan!
-
Transaksi Misi Dagang NTB Tertinggi Raih Rp 1,068 Triliun: Gubernur Khofifah Optimis Peluang Usaha
-
Bantuan Sosial BSU 2025 Disalurkan BRI dalam 3 Tahap, Efisien dan Tepat Sasaran
-
Alasan KPK Periksa Gubernur Khofifah di Polda Jatim, Bukan di Gedung KPK
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Masyarakat Asal Jatim di NTB: Kualitas SDM Mengalami Peningkatan Dahsyat