SuaraJatim.id - Haji Oemar Said Tjokroaminoto yang populer dengan sebutan H.O.S Tjokroaminoto merupakan salah satu pahlawan pergerakan nasional, Indonesia.
Untuk mengenang segala jasanya selama berjuang sekaligus bisa menjadi suri teladan bagi generasi masa kini, stasiun TV swasta nasional, tvOne akhir pekan ini akan menayangkan film sejarah berjudul, "Guru Bangsa: Tjokroaminoto" malam ini, Minggu, 17 Januari 2021, pukul 21.00 WIB.
Film bergenre drama biografi garapan sutradara Garin Nugroho yang tayang perdana di bioskop pada 2015 ini diperankan oleh Reza Rahardian sebagai H.O.S Tjokroaminoto. Film ini juga menghadirkan aktor dan aktris senior seperti Didi Petet, Christina Hakim, Egi Fedly, Alex Komang, dan para pemain lainnya.
Film Guru Bangsa: Tjokroaminoto mengusung kisah perjalanan hidup dari salah satu pahlawan pergerakan nasional Indonesia yaitu Haji Oemar Said Tjokroaminoto atau lebih dikenal dengan H.O.S Tjokroaminoto.
Penonton akan diajak untuk mengikuti cerita dari kejadian-kejadian yang dialami oleh tokoh Tjokroaminoto semasa ia hidup, terutama pada aktivitas nasionalismenya.
Sejak kecil Tjokroaminoto sudah merasakan keprihatinannya terhadap kondisi masyarakat pribumi pada masa dulu. Terutama para buruh dan rakyat pribumi yang tersiksa karena perlakuan kolonial Belanda di mana para kolonial selalu merendahkan dan semena-mena.
Sampai beranjak dewasa, Tjokroaminoto memutuskan hijrah mengikuti kata hatinya dan meninggalkan segala bentuk kebangsawanannya. Ia sering menyuarakan aspirasi melawan kolonial Belanda dan melindungi rakyat pribumi yang tertindas melalui tulisannya di surat kabar serta menggelar orasi massa.
Tjokroaminoto kemudian menjadi orang yang disegani dan selalu diandalkan untuk berbagai permasalahan sosial oleh masyarakat di sana maupun perkumpulan organisasi. Hal itu membuat Haji Samanhoedi dari Sarekat Dagang Islam (SDI) di Surakarta mengirim utusannya pada Tjokroaminoto untuk memintanya memimpin organisasi tersebut yang sedang dibekukan oleh Belanda.
Dari situlah perjuangannya untuk melawan rezim kolonial Hindia Belanda dimulai. Pada 1912 ia mendirikan Sarekat Islam (SI) yang sebelumnya merupakan Sarekat Dagang Islam (SDI).
Baca Juga: Dari Pan-Islamisme Jadi Nasionalisme, Perjalanan Metamorfosis Sarekat Islam
Adanya film sejarah ini diharapkan dapat menjadi referensi tontonan yang bermanfaat untuk masyarakat. Terutama untuk para pelajar yang sedang menjalani kegiatan belajar dari rumah, dapat menjadi informasi tentang sejarah perjuangan pahlawan kemerdekaan di Indonesia.
Tag
Berita Terkait
-
Film Berbasis AI, Diponegoro Hero Siap Guncang Peringatan HUT Kemerdekaan RI
-
Ahmad Dhani Banggakan Al Ghazali Ada Keturunan Ningrat dari Maia, Mulan Jameela Diledek
-
Menghidupkan Kembali Gagasan Tjokroaminoto dalam Buku Mikael Marasabessy
-
Banyak Dihantam Kritik, Hanung Bramantyo Punya Misi Khusus Bikin Film Sejarah
-
Sejarah Edukasi Seksual dalam Film Gowok-Javanese Kamasutra
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
BRI Tegaskan Komitmen Dukung Asta Cita Lewat Akselerasi KPR FLPP
-
DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
-
Daftar 21 Tersangka Kasus Korupsi Dana Hibah Jawa Timur
-
Bakar Perlengkapan Salat, RD Klaim Perempuan Tak Boleh Salat di Masjid
-
Anggota DPR RI Minta Semua Bangunan Pesantren Diaudit