Untuk mengonsep hal itu ia mengaku hanya memerlukan waktu satu minggu baginya untuk mendesainnya. Sedangkan proses pengerjaan mulai dari awal memerlukan satu bulan.
"Proses pengerjaan satu bulan, cukup lama karena yang membuat semuanya saya sendirian. Sempat dibantu teman tapi kok penempatannya nggak cocok ya akhirnya saya bongkar lagi," ujar pria yang bekerja sebagai staf RS Bhayangkara Bojonegoro ini.
Dengan memanfaatkan bahan - bahan seperti bambu, ban bekas, hingga ornamen - ornamen tak terpakai, is membuat konsep perkampungan suku Indiana di atas air.
"Bahan - bahannya sebenarnya murah karena memanfaatkan bambu - bambu yang tidak terpakai yang masih bagus, ada ban bekas juga, terus ornamen plastik dirakit jadi bunga. Temanya Indiana Apache tapi di atas air. Jadi seolah - olah pengunjung bisa berjalan di atas air, padahal itu di bawahnya ada penyangga bambunya," terangnya.
Baca Juga: Rekomendasi 10 Hotel Ternyaman di Jogja, Ini Tarif dan Alamat Lengkapnya
Salah seorang pengunjung Endah Kurniawati menyatakan, ia sengaja berkunjung ke Wisata Negeri Atas Air lantaran penasaran dari foto - foto di media sosial yang ada.
"Penasaran kok ada foto seolah - olah berjalan dan ngambang di atas air. Akhirnya ke sini, ternyata ada pijakan di airnya tapi gak kelihatan jadi seolah - olah kita bisa berjalan di atas air tanpa bantuan apapun. Unik kalau dijadikan foto dan diunggah di media sosial, instagramable tapi ramah kantong," paparnya.
Kini lanjut Syaiful, tak kurang 50 - 70 orang berkunjung dan menikmati spot Negeri Atas Air-nya. Jumlah itu bahkan diklaim meningkat saat akhir pekan atau libur panjang.
"Kalau weekend atau libur panjang bisa sampai 100 orang. Tapi kita tetap batasi karena ini kan masa pandemi. Jadi pengunjung biasanya kalau di sini (di tambaknya) padat kita arahkan ke rumah wisata dulu, demi menjaga jarak," bebernya.
Selain itu penerapan protokol kesehatan Covid-19 bagi, pengunjung juga diwajibkan, dengan penggunaan masker dan mencuci tangan saat memasuki area wisata.
Baca Juga: Wonogiri Dilanda Puting Beliung, Warga Malah Kagum: Bagus Ya
Bagi anda yang menikmati spot - spot foto unik ini, cukup dengan membayar Rp 15 ribu per orang dewasa, sedangkan untuk anak - anak membayar Rp 10.000 per orang. Sang pemilik juga menawarkan paketan tiket dengan minuman atau makanan ringan.
"Kalau untuk paket tiket makanan ringan dan minuman itu kita banderol Rp 25 ribu, kalau yang tiket dan minum saja Rp 20 ribu. Kami buka setiap hari sejak pukul 07.00 - 21.00 WIB," jelasnya.
Bagaimana tertarik menikmati konsep foto di atas lahan tambak ikan yang diubah sedemikian rupa menjadi spot foto ala - ala Indiana. Jangan lupa mengunjungi Negeri Atas Air, bila berada di Bojonegoro.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
Terkini
-
Gubernur Khofifah Apresiasi KTH dan Penyuluh Kehutanan se-Jatim: NTE Tertinggi Nasional
-
Usai Wukuf, Gubernur Khofifah akan Lempar Jumrah Aqobah di Mina dan Thowaf Ifadhah
-
Said Abdullah: Idul Adha Pengorbaan Sebagai Puncak Penghambaan
-
Gubernur Khofifah Ajak Semua Pihak Kelola Sampah, Jatim Jadi Provinsi dengan Bank Sampah Terbanyak
-
Gubernur Khofifah Ibadah Haji: Tata Kelola Masjidil Haram Tahun Ini Sangat Bagus