SuaraJatim.id - Kabar menggembirakan bagi para aparatur sipil negara (ASN) Pemkab Jember Jawa Timur. Kekinian, setelah hampir sebulan belum gajian akhirnya mulai ada titik terang.
Bupati Jember Faida mengatakan bakal mencairkan ASN. Dasar hukumnya adalah Peraturan Bupati Nomor 32 Tahun 2021 tentang Pengeluaran Kas Mendahului Penetapan APBD Kabupaten Jember Tahun Anggaran 2021.
Informasi yang diterima beritajatim.com, jejaring media suara.com, gaji pegawai sudah ditransfer ke rekening masing-masing, Rabu (28/1/2021) malam.
"Kita sudah perintahkan berproses dua hari kemarin, menggunakan perbup pencairan gaji," kata Bupati Faida kemarin.
Baca Juga: Janji Bupati Jember Faida Segera Cairkan Gaji ASN
Menurut Faida, masalah gaji adalah masalah mendasar yang tidak boleh terganggu dan terhambat.
"Jadi perbup itu tidak perlu difasilitasi ke (pemerintah) provinsi," katanya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Jember Ahmad Halim mengatakan, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri telah melakukan fasilitasi bersama pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten.
"Ini artinya bahwa ada petunjuk, pertama untuk gaji, karena itu hak, maka setiap ASN wajib mendapatkan haknya dan negara wajib memberikan," katanya, Kamis (28/1/2021).
Jadi, lanjut Halim, gaji ASN wajib dikeluarkan melalui bentuk teknis peraturan bupati. Isi perbup adalah mengkeluarkan belanja wajib setiap bulan tidak boleh seperdua belas untuk keperluan gaji dan keperluan mendasar lainnya.
Baca Juga: Syukurin! Jambret di Jember Ini Tertangkap Setelah Motor Kehabisan Bensin
"Peraturan bupati sifatnya dikeluarkan tiap bulan, dan diberikan kuasa penuh oleh bupati ke Kepala BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) untuk memprosesnya," katanya.
Namun DPRD meminta agar hak gaji diutamakan untuk kepentingan ASN, pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja, dan honorer.
"Karena gaji itu tidak mencukupi untuk kalangan ASN tersebut," kata Halim.
Namun demikian, menurut Halim, sikap DPRD Jember konsisten terhadap kebijakan bupati soal birokrasi. Mereka tetap berpegangan pasa surat gubernur tanggal 15 Januari 2021 yang menyatakan pembebasan jabatan dan pengangkatan pelaksana tugas organisasi perangkat daerah tidak sah.
"Antara gaji, KOTK (Kedudukan Susunan Organissi Tata Kerja) dan penunjukan pelaksana tugas itu berbeda konsteks. Gaji wajib dipenuhi. Penunjukan pelaksana tugas dan KSOTK kami tetap berpegang pada surat gubernur bahwa itu tidak sah," kata Halim.
Berita Terkait
-
Pembelaan Dewi Perssik Usai Dinyinyiri Gegara Kasih Beras 5 Kg dan Uang Rp 10 Ribu ke Warga Jember
-
Lebaran Duluan! Umat Islam di Jember Salat Ied Hari Ini
-
Apa Pekerjaan Suami Bu Guru Salsa? Resmi Menikah Usai Videonya Viral
-
Viral Video Syur 5 Menit di Kota Santri, Bu Guru Salsa Jember Minta Maaf: Saya Tertipu...
-
Siapa Bu Guru Salsabila? Viral Usai Videonya Bikin Gempar Medsos
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Jawaban Menohok Anak Bungsu Ruben Onsu Kala Sarwendah Diserang di Siaran Langsung
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
-
Harga Emas Terbang Tinggi Hingga Pecah Rekor, Jadi Rp1.889.000
-
Dari Lapangan ke Dapur: Welber Jardim Jatuh Cinta pada Masakan Nusantara
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
Terkini
-
Jelang Haul Abad Syaikhona Kholil: Khofifah Ceritakan Peran Ulama Kharismatik di Balik Lahirnya NU
-
Heboh Sejoli Ditemukan Tewas di dalam Kamar Kos Sidosermo Surabaya, Penyebabnya Masih Misteri
-
Ditunjuk Lagi Sebagai Pelatih Persik Kediri, Ini Catatan Statistik Divaldo Alves
-
DPRD Jatim Bongkar Rahasia Genjot Pertumbuhan Ekonomi
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil