SuaraJatim.id - Berdirinya organisasi baru Persatuan Dukun Nusantara (Perdunu) direspon serius oleh Pemkab Banyuwangi. Perdunu bakal dipanggil dan dimintai klarifikasi terkait tujuan organisasi dan rencana gelaran festival santet.
Hal ini ditegaskan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, M. Yanuarto Bramuda. Sampai sekarang dinas belum mengetahui persis apa tujuan dan persisnya organisasi apa Perdunu ini.
Namun demikian, Yanuarto mengaku khawatir tentang rencana program Perdunu, yakni pengenalan destinasi mistis dan festival santet. Festival tersebut bakal menjelaskan tentang ilmu-ilmu spiritual yang masih ada di Banyuwangi.
"Khawatirnya salah persepsi soal festival ini yang akan dilakukan oleh Pemkab. Padahal, Pemkab tidak pernah membranding soal rencana festival (festival santet) itu," kata Bramuda, seperti dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Jumat (05/02/2021).
Baca Juga: Kiai, Gus dan Ahli Ilmu Spiritual Dirikan Organisasi Dukun di Banyuwangi
"Kita belum tahu Perdunu ini paguyuban apa. Tapi karena sudah menyangkut festival, khawatirnya masyarakat salah persepsi. Maka ini harus diklarifikasi," katanya menambahkan.
Menindaklanjuti hal itu, Disbudpar Banyuwangi dan Dewan Kesenian Blambangan (DKB) berencana memanggil Perdunu untuk dimintai klarifikasi dalam waktu dekat ini.
Pihaknya memamahi, jika ikhtiar yang dimaksudkan dari Perdunu bisa jadi bagus. Namun, dalam 10 tahun terakhir, menurutnya, Banyuwangi telah mem-branding wisata sehat dan membuang kata 'santet' yang selanjutnya dikenal kota 'internet'.
"Karena ini masa pandemi, tidak serta-merta bisa membuat festival dan justru membuat polemik di masyarakat. Tentunya banyak syarat dan izin yang dibutuhkan untuk itu," katanya.
Disbudpar Banyuwangi juga tak sepakat tentang pemilihan tajuk program destinasi mistis. Karena selain wisata sehat, Kabupaten Banyuwangi juga telah mem-branding wisata berbasis religius.
Baca Juga: Viral Berdirinya Persatuan Dukun, Warganet Minta Santet Massal Koruptor
"Kami mem-brandingnya bukan sebagai wisata mistis, tapi wisata religi. Ada Alas Purwo dan lainnya. Seperti makam Bupati yang nantinya akan kita branding serupa," katanya.
"Banyuwangi ini image-nya sudah bagus, jangan sampai kembali ke zaman dulu. Sehingga kami mengajak seluruh masyarakat agar memahami bagaimana kondisi Banyuwangi sekarang dan yang akan datang. Branding atau kegiatan yang akan dilakukan tentunya harus berkoordinasi terlebih dahulu, agar cocok atau matching dengan promosi yang akan dilakukan kedepannya," urainya.
Seperti diberitakan Sebelumnya, Pembentukan Persatuan Dukun Nusantara atau Perdunu yang anggotanya terdiri dari kiai pesantren, Gus, dan para ahli ilmu spiritual bakal meluruskan persepsi tentang santet dan profesi dukun di.
"Jadi Perdunu ini berdiri untuk memberikan edukasi dan meluruskan apa yang menjadi persoalan di masyarakat khususnya tentang santet dan profesi dukun agar tidak salah kaprah," kata Ketua Perdunu Abdul Fatah Hasan.
Perdunu adalah wadah para dukun atau ahli spiritual di nusantara untuk mengembangkan profesinya. Namun, Perdunu bukan kumpulan dukun untuk menyakiti orang lain, melainkan untuk membantu masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang tak kasat mata.
"Untuk spesifikasi dukun ini kan banyak. Ada yang menangani pengobatan non medis, penglaris usaha, mencari hari baik (nogo dino) dan pengobatan lain sesuai dengan bidang keilmuan yang diemban," sambung dia.
Dalam waktu dekat, masih kata dia, Persatuan Dukun Nusantara akan membuat kegiatan pengobatan gratis non medis bagi masyarakat Banyuwangi.
Berita Terkait
-
Film Horor 'Pembantaian Dukun Santet' Diangkat dari Thread Viral, Ini Ceritanya!
-
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
-
Dulu Calon Bintang Timnas Indonesia, Jagoan Indra Sjafri Malah Ditendang Klub Kasta Terbawah
-
Kronologi Penolakan Film Lemah Santet Banyuwangi, MD Pictures Tarik Materi Promosi
-
Film Lemah Santet Banyuwangi yang Mengangkat Kisah Nyata di Tahun 1998
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya