Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 09 Februari 2021 | 11:29 WIB
Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat mengumumkan pemberlakukan PPKM Mikro di Jatim [Suara.com/Achmad Ali]

SuaraJatim.id - Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro efektif diberlakukan mulai hari ini, Selasa (09/02/2021). PPKM Mikro ini akan diberlakukan selama 14 hari ke depan mulai 9 hingga 22 Februari 2021.

Hal ini sesuai dengan rapat koordinasi Forkopimda Jatim. Selain itu, hasil rapat lain menyepakati untuk 100 hari ke depan akan mendirikan 7.043 Kampung Tangguh Semeru (KTS) yang tersebar di wilayah Jatim.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, PPKM Mikro ini akan berbasis pada RT/RW dan poskonya yang ada di desa.

Untuk pemetaan yang telah dilakukan oleh Polda Jatim, ada 210 RT masuk kategori zona merah, untuk zona oranye ada 1.245, zona kuning 10.023, dan zona hijau sebanyak 81.730. Semua tersebar di 38 Kabupaten Kota di Jawa Timur.

Baca Juga: Awas! Tangsel Berlakukan PPKM Mikro, RT/RW Sanksi Langsung Pelanggar Prokes

Oleh karena itu, kata Khofifah, penerapan PPKM Mikro ini penting berkoordinasi dengan kabupaten/kota untuk membreakdown secara lebih detail.

"Karena zonasi itu sangat detail sekali, setiap hari Selasa kita selalu mendapat update zonasi di masing-masing Kabupaten Kota, perhari ini Kabupaten Madiun dan Trenggalek masuk dalam zona merah, namun update permalam ini kabupaten tersebut tidak lagi zona merah tapi Jombang dan Mojokerto, begitu juga nanti di RT dan RW," kata Gubernur Jatim, Selasa (9/2/2021).

Lebih lanjut Khofifah menjelaskan, agar PPKM Mikro efektif semua membatasi dengan kriteria-kriteria tertentu, dengan prosentase dan jam tertentu, serta area tertentu.

"Diharapkan efektivitas PPKM berskala Mikro ini lebih signifikan, dan rencananya Kamis depan Pak Pangdam akan menggelar apel bersama Pak Kapolda dan bersama-sama dengan kami."

"Artinya seluruh armada dari Kodam V Brawijaya, dari Polda Jatim, dan tentu dari Kabupaten Kota akan berseiring dengan maksimalisasi PPKM berskala Mikro ini supaya lebih signifikan lagi," ujarnya.

Baca Juga: JNE Dukung Digitalisasi UKM Pasuruan di Tengah Pandemi

Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Suharyanto menyampaikan akan memperkuat Babinsa untuk Mendukung program PPKM Mikro meliputi tracing pasien, mendukung dan membantu pembentukan posko, penegakan disiplin, penerapan SOP, serta sosialisasi.

"Membantu distribusi bantuan dan akan dilaksanakan apel gelar pasukan Operasi PPKM Mikro. Keberhasilan PPKM adalah berhasilnya pelakanaan testing dan melakukan input data perkembangan secara rill," ucapnya.

Sementara itu, Kapolda Jawa Timur juga secara penuh mendukung Pemberlakuan PPKM berskala mikro dan melakukan upaya pemetaan zonasi di daerah dengan skenario pengendaliannya untuk menekan penyebaran Covid-19.

Polda juga mendukung ptimalisasi Kampung Tangguh Semeru yang sudah terbentuk sebanyak 3.449 yang sebelumnya hanya 2.906.

Rencananya pekan depan akan menambah 2.104 kampung tangguh. Jika dihitung dari jumlah Polres sebanyak 39, dalam satu minggu akan menambah 50 sampai dengan 100 KTS. Sehingga dalam satu minggu akan terbentuk 5.603 KTS di Jatim.

"Berdasarkan informasi, pengalaman, analisa dan evaluasi, ternyata KTS sangat efektif dalam penanganan Covid-19, sedangkan dalam 100 hari dari tiga bulan sekarang akan menjadi 7.043 KTS," ujarnya.

Kontributor : Achmad Ali

Load More