SuaraJatim.id - Sejumlah rumah sakit di Texas, salah satunya di kota besar Houston, melaporkan mulai kehabisan air bersih akibat cuaca 'teramat' ekstrem sepanjang sejarah Texas, Amerika Serikat, ini.
Selama tiga hari terakhir, sejak sergapan badai salju dan cuaca dingin sejumlah fasilitas publik lumpuh. Fasilitas listrik dan air bersih di sejumlah kota mati gara-gara mesin membeku.
Hampir 24 kematian telah dikaitkan dengan udara dingin yang datang tiba-tiba itu. Para pejabat mengatakan bahwa mereka memperkirakan lebih banyak orang telah meninggal dunia, hanya saja jasad mereka belum ditemukan.
Demikian dikutip dari Antara laporan dari Reuters, Kamis (18/02/2021). Para pejabat di Texas memberi tahu penduduk di bagian terpadat di negara bagian itu untuk bersiap menghadapi putaran hujan dan salju yang dapat membekukan dalam 24 jam ke depan, Rabu malam.
Hawa dingin memaksa beberapa penduduk untuk memilih antara tinggal di rumah yang gelap dan dingin, beberapa dengan pipa air yang membeku atau rusak, atau menghadapi kemungkinan paparan COVID-19 di pusat bantuan setempat.
"Dalam berbagai artian, ini adalah bencana dalam bencana," kata Hakim Lina Hidalgo, pejabat tinggi terpilih di Harris County, yang meliputi Houston.
Para pejabat negara bagian Texas memperingatkan adanya 'bencana dalam bencana' terkait cuaca dingin tersebut. Masyarakat perlu bersiap mengalami pemadaman listrik hingga akhir pekan.
Para penduduk di lebih dari 100 area di Texas telah diminta untuk merebus air minum mereka karena pabrik pengolahan terus mengalami pemadaman listrik, demikian kata para pejabat di sana.
Para pejabat itu menyebutkan, sebanyak 12 juta orang di negara bagian terbesar kedua di Amerika Serikat itu sejauh ini memang tidak memiliki akses air minum melalui keran di rumah mereka. Beberapa dapat akses namun hanya air minum yang keluar sesekali saja.
Baca Juga: Amerika Tak Siap Diserang Cuaca Ekstrem, Texas Membeku Tanpa Listrik
Pemadaman listrik terus dialami oleh 2,7 juta rumah tangga. Proses pengembalian aliran listrik diperkirakan akan berjalan lambat, dengan udara dingin diperkirakan terus berlanjut sepanjang akhir pekan.
Negara bagian itu telah kehilangan 40 persen dari kapasitas pembangkit listrik, dengan sumur gas alam dan jaringan pipa, serta turbin angin yang beku.
Berita Terkait
-
Amerika Tak Siap Diserang Cuaca Ekstrem, Texas Membeku Tanpa Listrik
-
Cerita Dua Insinyur Indonesia di Balik Pembuatan Pesawat dan Roket di AS
-
Pakai 3.000 Dinamit, Gedung Kasino Bekas Milik Donald Trump Dirobohkan
-
Diduga Terlibat Pencurian Siber Rp 18 Triliun, AS Tuntut 3 Pria Korea Utara
-
Terkuak! Edhy Prabowo dan Istri Beli Barang Mewah Pakai Kartu Kredit di AS
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Banjir Sumatera, BRI Group Fokus pada Pemulihan Kesehatan dan Kebutuhan Dasar Pascabencana
-
Hari Ibu 2025, Gubernur Khofifah Dorong Penguatan Perlindungan dan Pemberdayaan Perempuan Jatim
-
BRI Raih Penghargaan atas Komitmen terhadap Penguatan Ekonomi Kerakyatan
-
Dihujat Publik, Ini Pengakuan Pembuat Patung Macan Putih yang Viral di Kediri
-
Muslimat NU Gandeng KLH Perkuat Gerakan Pelestarian Lingkungan Berbasis Masyarakat