SuaraJatim.id - Pasutri 'partner in crime' asal Tuban, Jawa Timur, yang ditangkap kepolisian setempat ternyata sudah beroperasi di tujuh lokasi berbeda, tersebar mulai dari Widang, Semanding, Bancar. Semanding termasuk di luar Tuban.
Si pria atau suami bernama Rosidi (43), warga Desa Lodanwetan, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Sementara perempuannya atau istri bernama Sumiyah (42), warga Desa Pakis, Kecamatan Grabagan, Kabupaten Tuban.
"Motor yang dicuri tersangka ini dijual ke Rembang dengan harga antara Rp 1,5 hingga 2 juta. Hasilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena mereka berdua tidak punya pekerjaan tetap," kata Kapolres Tuban, AKBP Ruruh Wicaksono, Senin (22/02/2021).
Selain melakukan pencurian sepeda motor, kedua pelaku juga mengambil barang-barang berharga milik korban, seperti handphone dan barang lainnya.
"Barang bukti yang berhasil kita amankan sebanyak 6 unit kendaraan sepeda motor hasil pencurian dan satu barang berharga handphone milik korban di wilayah Bancar Tuban," katanya.
Sementara itu Sumiyah mengaku, demi kesetiaan pada suaminya, ia rela diajak mencuri sepeda motor untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Saya kapok telah melakukan pencurian ini," katanya memungkasi, dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com.
Sebelumnya, hubungan asmara pasutri ini bisa dibilang unik. Keduanya bertemu di penjara, kemudian menikah siri setelah keluar dari penjara, kemudian keduanya masuk penjara lagi.
Pada 2017 lalu, keduanya menjalin asmara saat sama-sama menjadi penghuni Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tuban dalam kasus yang sama, yakni pencurian. Mereka bertemu di penjara dan setelah bebas kemudian menikah siri.
Baca Juga: Pasutri Partner in Crime Tuban; Pacaran di Lapas, Nikah, Masuk Penjara Lagi
Hanya saja, setelah menghirup udara bebas dan menikah pasutri ini tidak berhenti dari kejahatannya. Keduanya kembali bersekongkol melakukan kejahatan pencurian sepeda motor.
Sepak terjang pencurian terakhir saat mencuri sepeda motor merek Honda Beat di Wilayah Kecamatan Bancar pada Januari 2021. Polisi yang menerima laporan lantas melakukan penyelidikan dan perburuan.
"Pelaku ini melancarkan aksinya selalu berdua, dengan mengendarai motor N Max berboncengan. Sasarannya adalah korban yang sedang melakukan salat Subuh berjamaah dan rumah yang tidak terkunci pada dini hari," kata AKBP Ruruh.
Berita Terkait
-
Pasutri Partner in Crime Tuban; Pacaran di Lapas, Nikah, Masuk Penjara Lagi
-
Kaya Mendadak dari Ganti Rugi Tol, Warga Karanganyar Tiru Miliarder Tuban?
-
Pensiun, Polisi Tuban Ini Sedekahkan Gaji dan Tunjangan Terakhir Buat Yatim
-
Desa Miliarder di Tuban: Beli Mobil Baru, Renov Rumah hingga Tetap Bertani
-
Soal OKB di Tuban, Denny Siregar: Era Jokowi Semuanya Ganti Untung!
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Rupiah Terjun Bebas ke Rp16.368, Paling Merana di Asia Hari Ini
-
Pukulan Telak Honda di Pasar Otomotif Indonesia, Penjualan Anjlok dan Dealer Berguguran
-
Download Video TikTok Favoritmu Tanpa Logo dengan Snaptik Gratis!
-
Terbitkan 20,9 Juta Saham Baru, PANI Gelar Private Placement Rp300 Miliar
-
3 Rekomendasi HP Gaming Murah Baterai Awet Berhari-hari, Harga Mulai dari Rp 2 Jutaan
Terkini
-
Dorong UMKM Tumbuh Pesat, BRI Salurkan Kredit Rp1.137,84 Triliun ke Pelaku Usaha
-
Kejari Surabaya Tahan Tersangka Korupsi Aset PT KAI, Negara Rugi Rp4,77 Miliar
-
Polisi Usut Pungli Program Sertipikat Tanah Gratis di Sampang
-
Festival Kuliner Kampoeng Tempo Doeloe 2025, BRI Tawarkan Hadiah dan Lelang Gadget Eksklusif
-
IM3 Perkenalkan SATSPAM di Surabaya, Fitur Proteksi Otomatis dari Penipuan Digital