SuaraJatim.id - Seluruh santri Pondok Pesantren An-Nidhomiyah Pamekasan, Jawa Timur dipulangkan. Ini dilakukan menyusul peristiwa tanah longsor yang menyebabkan lima santri meninggal dunia dan dua lainnya terluka.
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nidhomiyah KH Muhaidi mengatakan, Kegiatan belajar mengajar (KBM) dihentikan sementara waktu. Hal itu juga merujuk rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), petugas keamanan dan masyarakat sekitar.
"Sementara kami liburkan dulu, dan santri yang tinggal di pondok dipulangkan, hingga situasi benar-benar dirasa aman," kata KH Muhaidi, dikutip dari ANTARA, Sabtu (27/2/2021).
Selain itu, lanjut dia, lamanya proses perbaikan lokasi longsor jadi pertimbangan lainnya. Kemudian, asrama putri yang hancur terdampak longsoran tebing itu tidak akan dibangun lagi.
Baca Juga: Risma ke Pamekasan: Saya Menyampaikan Titipan Bapak Presiden
Kiai Muhaidi melanjutkan, berdasarkan Pemkab Pamekasan, Pemprov Jatim dan Kementerian Sosial Republik Indonesia menyarankan agar asrama putri yang baru dibangun jauh dari lokasi tebing.
"Bu Mensos tadi juga menyarankan agar tidak dibangun lagi, asrama agar dipindah, karena khawatir kejadian serupa akan terulang," ujarnya.
Musibah tebing longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah, Dusun Jepun, Desa Bindang, Kecamatan Pasean, Pamekasan ini terjadi pada Rabu (24/2) sekitar pukul 02.00 WIB.
Tujuh orang santri tertimpa longsoran tebing dalam musibah itu. Lima orang meninggal dunia, dan dua orang lainnya luka-luka.
Musibah bencana tebing longsor di Pondok Pesantren An-Nidhomiyah ini menjadi perhatian semua pihak, termasuk Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Menteri Sosial RI Tri Rismaharini.
Baca Juga: 50 Kasus Bencana Alam Melanda Kabupaten Malang, Didominasi Tanah Longsor
Sementara itu, hingga Sabtu (27/2) proses evakuasi sebagian material longsor dari tebing dan reruntuhan bangunan asrama santri terus dilakukan oleh tim penanggulangan bencana Pemkab Pamekasan dan masyarakat sekitar.
Petugas belum mencabut garis polisi yang dipasang di lokasi longsoran tebing dan melarang warga mendekati lokasi kejadian, karena dikhawatirkan masih terjadi longsor susulan, apalagi hujan dengan intensitas sedang hingga deras sering terjadi di wilayah itu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
-
5 Mobil Bekas Murah di Bawah Rp80 Juta, Kabin Longgar Cocok buat Keluarga Besar
-
Simon Tahamata Kerja untuk PSSI, Adik Legenda Inter Langsung Bereaksi
Terkini
-
Akhir Musim, Persebaya Bakal Dikawal Ratusan Bonek "Terbang" ke Australia
-
Khofifah Turun Tangan Langsung! Pencarian Korban Longsor Trenggalek Dipercepat dengan Anjing Pelacak
-
Dari Daun Kelor ke Cuan: Kisah Sukses Pengusaha Wanita Manfaatkan KUR BRI
-
Klaim Saldo DANA Kaget! Jadi Solusi di Tanggal Tua: Berpeluang Raih Rp549 Ribu
-
Gubernur Khofifah Luncurkan SPMB Berbasis AI Jenjang SMAN/SMKN: Objektif, Transparan, Berkeadilan