Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 04 Maret 2021 | 11:25 WIB
Presiden Jokowi / [SuaraSulsel.id / Sekretariat Presiden RI]

SuaraJatim.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) agaknya benar-benar fokus mendukung perkembangan brand-brand lokal produk dalam negeri. Ia meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) memiliki strategi tepat mengembangkan produk nasional tersebut.

Bahkan, dalam pernyataannya Jokowi tegas meminta Kemendag mengutamakan brand produk dalam negeri ketimbang brand asing atau dari luar negeri.

Hal ini ditegaskan Jokowi dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Perdagangan Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (04/03/2021).

"Jangan sampai ruang depan, lokasi-lokasi strategis, justru diisi brand-brand dari luar negeri. Ini harus mulai geser. Mereka digeser ke tempat yang tak strategis. Tempat yang strategis, yang baik, berikan untuk brand-brand lokal," kata Presiden Jokowi, seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Artis dan Pelaku Industri Kreatif Kirim Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi

Oleh sebab itu presiden meminta kemendag membuat stratgei tepat untuk mengembangkannya. Strategi tepat yang dimaksud Presiden Jokowi misalnya dengan mendukung produk Bangga Buatan Indonesia, pusat perbelanjaan, serta memberikan ruang bagi produk Indonesia khususnya UMKM.

Jokowi juga menyampaikan bahwa branding produk lokal harus melekat agar masyarakat lebih mencintai produk Indonesia dibanding luar negeri.

"Karena penduduk kita berjumlah lebih dari 270 juta jiwa. 270 juta adalah pasar yang besar. Ajakan-ajakan untuk cinta produk kita sendiri harus terus digaungkan," kata Presiden Jokowi.

Ia juga menginginkan masyarakat menjadi konsumen yang loyal untuk produk-produk Indonesia. Di sisi lain, kata Presiden, pasar ekspor juga harus mendapat perhatian serius.

"Untuk itu saya minta pasar-pasar nontradisional harus diperluas. Jangan terjebak pada pasar ekspor yang itu-itu saja. Sekarang tumbuh pasar-pasar baru yang harus digarap serius," kata Jokowi.

Baca Juga: Sudah Dibatalkan Jokowi, BKPM Pastikan Tutup Sistem Investasi Miras

Load More