Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Senin, 08 Maret 2021 | 12:02 WIB
Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin alias Gus Ipin mengumumkan PPKM kedua [Foto: suaraindonesia]

SuaraJatim.id - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, mewajibkan pegawai aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan pemerintahannya agar mengenakan pakaian adat setiap Kamis.

Kewajiban ini merupakan perintah Bupati Moch. Nur Arifin. Surat perintahnya juga sudah ditandatangani dan tinggal pelaksanaannya saja.

Penggunaan pakaian adat tersebut sebagai pakaian dinas ASN tertuang dalam Perbup Nomor 6 Tahun 2021 tentang, Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 57 Tahun 2020 tentang Pakaian Dinas Aparatur Sipil Negara, yang dikeluarkan pada Minggu 7 Maret 2021.

Peraturan ini berlaku mulai awal Maret 2021. Selain itu, ketentuan penggunaan pakaian adat tradisional ini juga sebagai upaya melestarikan dan mengembangkan warisan budaya asli Trenggalek.

Baca Juga: Keseruan Lomba Merias Wajah Pengantin di Banda Aceh

Pada surat keputusan bupati tersebut disebutkan, untuk ASN laki-laki pakaian adat yang dikenakan berupa baju surjan lengkap dengan jarik batik motif Trenggalek dan blangkon kalijagan, serta papan nama dan lencana Korpri.

Sementara bagi ASN perempuan mengenakan kebaya lengan panjang bahan polos serta jarik batik motif Trenggalek, lengkap dengan papan nama serta lencana Korpri.

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin mengatakan, ingin membawa kultur baru dengan menggunakan pakaian adat tradisional sebagai pakaian dinas ASN.

"Saya membawa kultur baru, budaya baru, nanti setiap hari Kamis kita pakai baju adat, semoga nanti bisa membawa aura berbeda di Trenggalek," ujar Nur Arifin, lewat siaran persnya, Senin (8/3/2021).

Arifin menambahkan, pemakaian baju adat tradisional ini juga ingin memicu ekonomi lokal yang berbasis kearifan lokal. "Dari sisi kerja juga tidak bosan di kantor, nanti juga bisa memicu ekonomi lokal yang berbasis kearifan lokal," tuturnya.

Baca Juga: Bupati Trenggalek Arifin Geber Program 5.000 Pengusaha Perempuan

"Syukur-syukur di desa bisa diimplementasikan, sehingga nanti desa wisatanya bisa terkesan lebih natural dan lebih alami," tutupnya.

Load More