Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 25 Maret 2021 | 17:23 WIB
Musyawarah Kiai Sumenep Madura menolak penambangan fosfat [Timesindonesia]

SuaraJatim.id - Sejumlah kiai dan tokoh masyarakat di Kabupaten Sumenep Madura Jawa Timur berkumpul dan bermusyawarah untuk menolak rencana penambangan fosfat di sana.

Rencananya, penambangan fosfat ini akan dilakukan di 17 kecamatan di Sumenep. Pada 9 Maret 2021 lalu, penolakan ini dimulai oleh tokoh masyarakat dan kiai tersebut.

Pembahasan dan penolakan terus berlanjut sampai sekarang ini. Penolakan ini sendiri digelar di Pondok Pesantren (PP) Darun Najah, Desa Gaddu Timur, Kecamatan Ganding, Sumenep.

Dalam forum tersebut hadir Anggota DPRD Sumenep Dapil III dari Partai Gerindra Ahmad Suwaifi Qoyyum. Kemudian Pengasuh PP Darun Najah, KH Hafid Sulaiman.

Baca Juga: Bersurat ke Hakim, Mahfud MD Minta Pria yang Mau Bunuhnya Dihukum Ringan

Kiai Hafid Sulaiman mengatakan kehadiran anggota DPRD Sumenep dirasa sangat penting untuk mendorong penolakan terhadap rencana penambangan fosfat di Kecamataan Ganding.

Menurut dia Ulama dan Umaro memang harus bersatu dalam hal perjuangan demi kemaslahatan umat. Demikian dikutip dari timesindonesia.co.id, jejaring media suara.com.

"Makanya yang hadir di sini bukan saja para kiai dan tokoh masyarakat, tapi juga anggota DPRD Sumenep," kata Kiai Hafid, saat memberikan sambutan di acara tersebut, Kamis (25/3/2021).

Lebih lanjut, Kiai Hafid menjelaskan, penolakan oleh sejumlah kiai dan tokoh masyarakat bukan tanpa alasan. Hasil istikharah para kiai, rencana penambangan fosfat akan berdampak secara ekologis juga sosial masyarakat.

Menurutnya, pendapat yang menyatakan bahwa tambang fosfat bisa menyejahterakan masyarakat, hanya angan semu.

Baca Juga: Tundukkan PSS, Rahmad Darmawan Ungkap Resep Comeback Madura United

Untuk itu, dalam Forum Sumenep Hijau beberapa minggu lalu di PP Annuqayah Guluk-guluk, Kiai Hafid menyampaikan bahwa para Kiai se Sumenep menolak rencana pemerintah soal penambahan kawasan penambangan fosfat di Sumenep.

Load More