SuaraJatim.id - Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mempunyai ketua baru. Raihan Ariatama, terpilih menjadi Ketua Umum Pengurus Besar HMI periode 2021-2023.
Raihan terpilih hasil dari Kongres XXXI HMI di gedung Islamic Center Surabaya, Kamis (25/03/2021). Raihan maju diusung oleh Pengurus Cabang HMI Bulaksumur Sleman, Yogyakarta, memperoleh sebanyak 82 suara.
Di belakangnya Muhammad Ichya Alimudin dari Cabang Ciputat memperoleh 40 suara dan Abdul Rabbi Syahrir dari Cabang Bogor mendulang 34 suara.
Berikutnya Muhammad Arimin dari Cabang Kutai Kertanegara 32 suara dan Muhammad Nur Aris Shoim dari Cabang Yogyakarta memperoleh 13 suara. Sedangkan satu suara dinyatakan hangus.
Dalam pelaksanaan Kongres HMI ini sempat diwarnai ketegangan di antara peserta kongres begitu penghitungan suara selesai dilaksanakan, terutama di luar gedung.
Shalawat pun bergema untuk mendinginkan suasana, namun belum diketahui secara pasti apa penyebab ketegangan. Setelah sempat berhenti, sidang pleno dilanjutkan dengan agenda penetapan Raihan Ariyatama sebagai Ketum PB HMI periode 2021-2023.
Kongres XXXI HMI dibuka pada 17 Maret 2021 lalu. Kongres dijadwalkan berakhir pada Senin (22/3). Namun, kongres berlangsung molor karena perselisihan pandangan dan alotnya pembahasan.
Bahkan, kericuhan sempat terjadi di arena kongres pada Selasa (23/03/2021) malam. Untuk diketahui, Raihan adalah alumnus Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang kini berusia 28 tahun.
Beberapa hari lalu kepada wartawan ia mengatakan akan membawa HMI sebagai organisasi pengaderan sekaligus penyambung kepentingan rakyat.
Baca Juga: Mengerikan Suasana Kongres HMI Ricuh, Kursi Terbang, Peserta Kocar-kacir
HMI, kata dia, bisa menjadi mitra pemerintah tapi juga bisa menjadi oposisi. Tergantung pada sejauh mana keberpihakan pemerintah kepada rakyat.
"Bagi saya HMI harus jadi mitra strategis pemerintah. Pada program pemerintah yang baik HMI harus terlibat. Kalau ada yang bertentangan HMI bisa menjadi oposisi," kata Raihan di Surabaya, dikutip dari Antara, Jumat (19/03/2021).
”HMI bukan kelompok penekan atau kepentingan. Jadi di tengah dan bisa menjembatani masyarakat dan pemerintah," tutur dia menambahkan.
Berita Terkait
-
Mengerikan Suasana Kongres HMI Ricuh, Kursi Terbang, Peserta Kocar-kacir
-
Tangkap 6 Orang, Ribuan Anggota HMI dari Makassar Jadi Fokus Pengamanan
-
Peserta Kongres HMI Ngamuk, Kaca Gedung Islamic Centre Pecah Berantakan
-
Kronologis Kongres HMI Ricuh, 6 Orang Ditangkap Polisi karena Ngamuk
-
Kongres HMI Ricuh di Surabaya, 1.300 Peserta Asal Makassar Diamankan
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Gubernur Khofifah Silaturahmi Bersama Masyarakat Kalsel Asal Jatim: Kolaborasi Ekonomi Kebangsaan
-
G30S PKI: Strategi Kiai Paiton Lawan Komunis, Perang Spiritual dan Taktik Intelijen Santri
-
Lawan Sampah, BRI Peduli Ubah TP3SR di Bali Jadi Sentra Inovasi Ekonomi Sirkular
-
Mertua Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Tutup Usia
-
Harga Beras Melonjak, DPRD Jatim Tekan Bulog dan Disperindag Segera Bertindak