Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Rabu, 31 Maret 2021 | 15:52 WIB
Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko. [Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia]

SuaraJatim.id - Pada Selasa (30/3/2021), Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri bersama Polda Jatim menangkap terduga teroris di Nganjuk dan Tulungagung.

Kedua terduga teroris yang ditangkap tersebut terindikasi bakal melakukan aksi amaliyah di Jawa Timur.

"Iya, keduanya indikasinya melakukan amaliyah di Jawa Timur," ujar Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Gatot Repli Handoko seperti dilansir Times Indonesia-jaringan Suara.com pada Rabu (31/3/2021).

Lebih lanjut dia mengemukakan, dari satu terduga teroris berinisial NMR yang ditangkap di Desa Buntaran, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung pada pukul 14.30 disita barang bukti dua pucuk senjata api rakitan.

Baca Juga: Satu Terduga Teroris Kembali Ditangkap di Makassar

Sementara dari satu terduga teroris berinisial LAM yang ditangkap di Kabupaten Nganjuk disita barang bukti berupa buku Fiqih Jihad.

"Dari hasil informasi yang kami terima, dua terduga teroris tersebut merupakan jaringan kelompok radikal JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," katanya.

Sementara itu, dia menyatakan untuk motif melakukan amaliyah, pihaknya masih terus melakukan pendalaman.

"Motifnya adalah untuk melakukan amaliyah yang saat ini masih dilakukan pengembangan dan pendalaman oleh tim Densus 88 Mabes Polri bersama jajaran Polda Jatim," tambahnya.

Gatot juga memastikan, jika kedua orang yang ditangkap tersebut masih berkaitan dengan pengeboman Gereja Katedral di Makassar.

Baca Juga: Polda Jatim: Senpi dan Buku Fikih Jihad Diamankan dari Dua Terduga Teroris

"Kaitannya ada dengan kejadian yang di Makasar," tutur Gatot.

Meski begitu, dia memastikan jika terduga teroris yang ditangkap di Tulungagung dan Nganjuk tersebut tidak berkaitan dengan 22 terduga teroris yang ditangkap pihaknya beberapa waktu lalu.

Load More