
SuaraJatim.id - Tradisi 'megengan' menyambut datangnya Ramadan biasa dilakukan masyarakat di Jawa. Tradisi baik ini dilestarikan secara turun temurun. Pemerintah Provinsi Jawa Timur pun ikut melestarikan tradisi ini.
Untuk menyambut Ramadan 1442 Hijriyah tahun ini, pemprov menggelar 'megengan'' sekaligus mendoakan korban bencana gempa bumi yang mengguncang sejumlah wilayah di Jatim tiga hari lalu.
"Tahun ini, Ramadan tak hanya masih pandemi COVID-19, tapi Jatim juga baru dilanda musibah gempa di Malang yang dampaknya ke beberapa daerah," kata Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak di sela "megengan" dan doa bersama di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Ahad (11/4/2021) malam.
Dikutip dari Antara, orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengajak masyarakat, khususnya umat Islam, tak berhenti mendoakan agar warga Jatim selalu diberi keselamatan dan dijauhkan dari segala musibah.
Baca Juga: Mensos Serahkan Santunan Bagi Korban Meninggal Gempa Jatim
Emil Dardak turut prihatin atas gempa bumi yang melanda Kabupaten Malang pada Sabtu (10/4) siang, dan mengucapkan duka cita atas meninggalnya sejumlah korban jiwa akibat peristiwa tersebut.
"Semoga almarhum dan almarhumah husnul khotimah, dosanya diampuni Allah SWT serta diberi tempat layak di surga. Kepada keluarga yang ditinggalkan juga mendapat kesabaran, ketabahan dan kekuatan," ucapnya.
Suami Arumi Bachsin tersebut berkesempatan memimpin tradisi "megengan" dan doa bersama karena mewakili Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang sedang meninjau lokasi bencana di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang.
"Ibu Gubernur saat ini bermalam di Lumajang untuk memastikan kondisi pascagempa. Semoga Ibu Gubernur selalu diberi kesehatan selama bertugas," kata Emil Dardak yang juga Plt Ketua Partai Demokrat Jatim tersebut.
Sementara itu, pada tradisi "megengan", Wagub Jatim mengunduh gunungan kue apem yang secara simbolis diserahkan kepada Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur 1 Bululawang, Kabupaten Malang, KH Ahmad Fahrur Rozi mewakili ulama.
Baca Juga: Hari Ini Akhir Syaban Menuju Ramadhan, Ini Sejarah Asal Mula Puasa Ramadhan
"Megengan", kata Emil, tradisi yang merupakan akulturasi budaya lokal dan Islam, bahkan terjaga hingga saat ini, sekaligus pertanda menyambut datangnya bulan suci.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Jatim Siap Gelar Pemutihan Pajak 2025? Ini Syarat yang Wajib Anda Penuhi!
-
Pertamina Sukses Penuhi Lonjakan Permintaan Energi saat Ramadan dan Idul Fitri
-
Viral Seorang Remaja Terlempar dari Wahana Pendulum di Jatim Park 1, Sabuk Pengaman Tak Berfungsi?
-
KPK Ungkap Alasan Belum Tahan Anwar Sadad Cs di Kasus Dana Hibah Jatim
-
Geledah Rumah La Nyalla dan Lokasi Lain di Kasus Dana Hibah Jatim, KPK Sita Sejumlah Barang Bukti
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Klaim Pemerintah Soal LG Batalkan Investasi Rp130 T, Rosan: Kami yang Putus!
-
Harga Emas Antam Lagi-lagi Merosot Jadi Rp1.969.000/Gram Hari Ini
-
Daftar 12 Provinsi Gelar Pemutihan Pajak Kendaraan Bermotor Tahun Ini
-
Ustaz Abdul Somad Resmi Jabat Direktur LP3N
-
Gyukatsu Kyoto Katsugyu Hadir di Tangsel: Sensasi Daging Lumer di Mulut, Autentik Kyoto!
Terkini
-
Tafsir Surat Yasin Ayat 12: Allah SWT Tidak Pernah Lupa Amal Hamba-Nya
-
Kabar Baik! Besok Trans Jatim Gratis, Ini Rutenya
-
Surabaya Ikut Panen Raya, Lahan Tidur Berhasil Disulap Jadi Sawah
-
Viral Video Panas Remaja Ngawi, Pelaku Diamankan Polisi
-
Link DANA Kaget Hari Ini, Belanjakan Kebutuhan Sehari-hari Mumpung Ada Promo Indomaret