SuaraJatim.id - Sebuah kapal amfibi baru diluncurkan oleh Taiwan. Kapal ini akan digunakan untuk mendaratkan pasukan atau meningkatkan jalur pasokan ke pulau-pulau rentan.
Kapal amfibi ini bernama Yu Shan, dengan bobot 10.600 ton. Kapal ini juga bisa bertugas mengangkut pasokan makanan ke pulau di lepas pantai China dan di Laut China Selatan.
Tu Shan diambil dari nama sebuah gunung tertinggi di Taiwan. Kapal ini sekaligus program ambisius Presiden Tsai Ing-wen untuk memodernisasi angkatan bersenjata di tengah tekanan dari China, yang mengklaim pulau itu sebagai miliknya.
Dibangun oleh CSBC Corporation Taiwan yang didukung negara, kapal itu akan mulai beroperasi tahun depan, dan akan dipersenjatai dengan berbagai meriam.
Meriam yang ditanam di kapal ini nanti berguna untuk melawan target udara, darat, rudal anti pesawat dan anti pesawat jarak dekat Phalanx berdaya tembak cepat dan senjata anti rudal.
Saat meresmikan pemberian nama kapal baru di kota pelabuhan selatan Kaohsiung itu, Tsai mengatakan kapal itu mewakili "tonggak" dalam rencana pembangunan kapal perang asli Taiwan.
"Saya yakin kapal ini pasti akan memperkuat kemampuan angkatan laut untuk memenuhi misinya dan semakin memperkuat pertahanan kita," katanya.
Ketua CSBC Cheng Wen-lung mengatakan, selain menjadi kapal perang amfibi, dengan ruang untuk kapal pendarat dan helikopter, kapal itu akan digunakan untuk mengangkut barang-barang milik Taiwan di Laut Cina Selatan.
Terutama, sebagai persiapan untuk mengangkut barang di pulau-pulau lepas pantai Taiwan yang terletak dekat dengan pantai Cina yang mana dianggap sebagai sasaran empuk bagi China jika terjadi perang.
Baca Juga: Setahun Tenggelam di Danau, iPhone 11 Pro Max Masih Berfungsi
"Selama masa perang kapal itu akan memiliki misi perang amfibi, membawa bala bantuan dan pertempuran untuk merebut kembali pulau-pulau lepas pantai," katanya.
Kapal itu memiliki "eksterior tersembunyi" dan proteksi denyut elektromagnetik, kata Cheng.
"Kapal Itu bisa melakukan berbagai misi pertempuran sendiri di laut untuk waktu yang lama."
Sementara angkatan udara Taiwan mendapat keuntungan dari barang-barang mahal seperti F-16 baru dan yang ditingkatkan kemampuannya, angkatan laut adalah fokus Tsai berikutnya, dengan kapal selam yang diproduksi dan diluncurkan tahun lalu dari armada korvet siluman yang sangat cepat bermanuver.
Korvet kelas Tuo Chiang yang baru itu telah dijuluki oleh angkatan laut Taiwan sebagai "pembunuh kapal induk" karena dilengkapi dengan rudal anti-kapal. Kapal perang itu juga dapat membawa rudal anti pesawat Sky Sword.
Tsai telah memperkuat industri senjata dalam negeri untuk mencoba membuat Taiwan semandiri mungkin.
Berita Terkait
-
Setahun Tenggelam di Danau, iPhone 11 Pro Max Masih Berfungsi
-
Indonesia dan Taiwan Bahas Pembebasan Biaya Penempatan PMI
-
Seru! Dream Cruise Bakal Ajak Island Hopping Tak Terlupakan di Taiwan
-
China Menyerang, Taiwan Bertekad Berjuang Sampai Titik Darah Penghabisan
-
Kisah Para Korban yang Selamat dari Kecelakaan Kereta di Taiwan
Terpopuler
- 3 Fakta Menarik Skuad Timnas Indonesia Jelang Duel Panas Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 27 September 2025, Kesempatan Raih Pemain OVR 109-113
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
Pilihan
-
Tata Cara Menaikkan Bendera Setengah Tiang dan Menurunkan Secara Resmi
-
Harga Emas Hari Ini: UBS dan Galeri 24 Naik, Emas Antam Sudah Tembus Rp 2.322.000
-
Misi Bangkit Dikalahkan Persita, Julio Cesar Siap Bangkit Lawan Bangkok United
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
Terkini
-
Sejarah Pondok Pesantren Al Khoziny: Jejak Buduran yang Berusia Lebih dari Satu Abad
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Bupati Sidoarjo Soroti Konstruksi Tak Berizin
-
Cerita Korban Runtuhnya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Sempat Bunyi Retak di Tembok
-
Wagub Emil Dardak Turun Tangan, Evakuasi Korban Runtuhan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Digencarkan
-
Dugaan Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Fondasi Terlalu Ringkih