SuaraJatim.id - Ummat Islam di dunia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Puasa hukumnya wajib bagi setiap muslim. Bagaimana dengan penderita diabeter?
Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Endokrin Metabolik dan Diabetes Siloam Hospitals Surabaya Dokter Soebagijo Adi Soelistijo, memberikan tips aman dan nyaman berpuasa bagi pasien diabetes.
Menurut dia, diabetes memiliki dua gejala yaitu gejala akut dan kronis. Gejala ini terkadang tidak disadari oleh sebagian besar masyarakat.
Selain itu, kata dia, komplikasi akibat diabetes seperti hipoglikemia, hiperglikemia, stroke, kebutaan, dan serangan jantung, akan menghantui penderita diabetes.
"Karenanya penting melakukan pemeriksaan secara rutin, untuk mengetahui kadar gula dalam darah," kata Dokter Soebagijo, dikutip dari Antara, Kamis (16/04/2021).
Obat untuk diabetes, kata dia, tidak boleh ditakar atau ditentukan sembarangan secara mandiri, pemakaiannya harus sesuai anjuran dokter agar sesuai dengan kebutuhan.
Berpuasa bagi penderita diabetes, lanjut dia, dibolehkan dengan syarat memenuhi kriteria scoring. "Disarankan bagi penderita diabetes untuk melakukan scoring bagi diri sendiri untuk mengetahui apakah kondisi tubuh memungkinkan untuk melakukan ibadah puasa," katanya.
Dari scoring tersebut ada tiga kategori yaitu, risiko tinggi: tidak disarankan untuk berpuasa, risiko sedang: dibolehkan puasa dengan ekstra hati-hati, dan risiko rendah: dibolehkan untuk berpuasa.
Beberapa tips yang diberikan oleh dr Soebagijo bagi penderita diabetes yang menjalankan ibadah puasa yakni jangan minum obat (kecuali metformin dan TZD) saat sahur (disarankan untuk mengkonsumsi obat ketika berbuka).
Baca Juga: Kue Cara Isi Gorontalo, Paling Laris Selama Bulan Ramadhan
Kemudian olahraga ringan tetap dianjurkan dan dilakukan setelah salat tarawih, serta pengaturan pola makan harus disesuaikan selama bulan puasa.
Soebagjio juga memberikan tips cara konsumsi buah bagi penderita diabetes di bulan puasa yakni memakan buah secara utuh secara langsung.
"Atau jika ingin dibuat juice, maka disarankan untuk mengunakan pemanis khusus diabetes atau tidak untuk menambahkan. Hal ini bertujuan agar kandungan gula tidak meningkat," katanya.
Berdasarkan data di tahun 2019, Indonesia menduduki peringkat ke 7 se dunia dengan penduduk yang mengidap diabetes. Fakta lain yang terungkap dari Diabetes Care 2013, setiap 7 detik, 1 orang meninggal akibat diabetes dan setiap 20 detik, 1 kaki diamputasi pada pasien diabetes.
"Kondisi tersebut membuktikan bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang perlu memperhatikan kesehatan khususnya kadar gula dalam darah," kata dr Soebagjio.
Sementara itu, moderator dr Maria Beta menambahkan, saat ini gedung utama Siloam Hospitals Surabaya adalah clean and safe hospital.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Aktivitas Gunung Semeru Belum Stabil, Awan Panas Masih Mengancam!
-
Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Mulai Pulang, BNPB Pastikan Situasi Membaik!
-
Erupsi Semeru Tak Ganggu Penerbangan di Bandara Notohadinegoro, Begini Kondisi Terkini
-
Cara Daftar KKS Pakai HP Kini Makin Mudah, Begini Syarat dan Aplikasi Resminya!
-
Kronologi Tewasnya 6 Santri Ponpes Jabal Quran Socah Bangkalan, Tenggelam di Bekas Galian C!