SuaraJatim.id - Orderan barang, terutama kuliner secara online sedang ramai di tengah kondisi pandemi seperti sekarang ini. Tak terkecuali di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Namun demikian, penjual harus tetap ekstra hati-hati karena sekarang sedang marak pembeli fiktif barang secara online. Bagi setiap penerima order tetap harus hati-hati mengecek kebenaran pembelinya.
Salah satu pemilik toko kue di Jalan Brigjen Katamso, Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Ninuk Sri Lestari, sudah dua kali menjadi korban orderan via online.
Toko kuliner tersebut mendapat pesanan pembelian fiktif dan mengandung unsur penipuan. "Pemesannya seseorang yang memiliki nomor rekening ganda bank swasta atas nama Yuda Eka Saputra," kata Tari, dikutip dari suaraindonesia.co.id, jejaring media suara.com, Kamis (15/04/2021).
Modus penipuan pembelian barang secara online itu, pelaku menggiring pesanan sampai pada tujuan yang ditentukan.
Misalnya soal sistem pembayaran. Pelaku mengarahkan agar pembayaran tidak langsung ke penjual, melainkan lebih dulu ditransfer ke ojek online (ojol). Kemudian ojol akan mengirimkan pembayaran atau mentransfer uangnya ke rekening penjual setelah barang sampai tujuan.
Pada pembelian pertama, lanjut Tari, pemesan membeli barang dengan jumlah banyak. Namun karena pembayaran tidak sesuai maka kue pesanan pun kembali.
Selanjutnya pemesan atas nama yang sama kembali membeli barang dengan perjanjian pembayaran dilakukan secara langsung, setelah barang dikirimkan ke sebuah panti asuhan di Kecamatan Kademangan.
Untuk meyakinkan penjual, pelaku mengirimkan bukti transfer fiktif/palsu dengan total uang senilai Rp 630 ribu.
Baca Juga: Cuaca Panas, Kipas Hingga Air Cooler Banyak Dicari Pelanggan E-Commerce
"Pemesan tunjukkan struk rekening pembayaran barang 63 buah, tapi saat cek rekening melalui internet banking, saldo rekening saya tidak bertambah," katanya.
Belum diketahui modus penipuan pembelian online ini apakah juga terjadi pada pengusaha kuliner lainnya. Meskipun demikian Tari tak melapor ke Polisi atas dugaan penipuan tersebut.
Pembina Ojol Grab, Tommy menyatakan pelaku memesan barang menggunakan layanan grab expres. Dugaannya saat pemesanan pelaku melakukan hiptonis kepada penjual.
Pihaknya meminta seluruh mitra kerja ojol binaannya segera melapor ke Polres Probolinggo Kota jika mendapati adanya dugaan penipuan.
Berita Terkait
-
Cuaca Panas, Kipas Hingga Air Cooler Banyak Dicari Pelanggan E-Commerce
-
Tips Beli Furniture Secara Online Agar Tak Salah Ukuran
-
Alhamdulillah, Pasien Covid-19 di Kabupaten Probolinggo Tersisa 3 Orang
-
Berpedoman Almanak Jawa, Komunitas Aboge di Probolinggo Mulai Puasa Rabu
-
Alamak! Warga Kabupaten Probolinggo Tewas Dibacok Diduga Gegara TikTok
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!