SuaraJatim.id - Gonjang-ganjing isu Reshuffle Kabinet Jokowi-Maruf Amin kian kencang beberapa waktu belakangan. Sejumlah nama pun diisukan bakal masuk kabinet. Namun, hingga sejauh ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dipastikan belum meminta masukan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) dalam proses reshuffle.
Hal tersebut dipastikan Anggota Wantimpres Soekarwo mengatakan Presiden Joko Widodo tak meminta masukan soal reshuffle atau perombakan kabinet kepada Wantimpres. Pasalnya, hal tersebut menjadi kewenangan Jokowi.
"Nggak lah. Pesiden kan sudah sangat mengetahui tentang tim-tim nya dan tim-tim di politiknya," ujar Soekarwo yang biasa disapa Pakde Karwo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/4/2021).
Pakde Karwo menuturkan, salah satu tugas Wantimpres yakni memastikan kebijakan Jokowi sama dengan yang ada di lapangan atau tidak.
Baca Juga: Teka-teki Reshuffle, Partai Demokrat Tegaskan Ogah Gabung Kabinet Jokowi
"Kita justru ke ke bawah, ngecek apakah public policy presiden yang di bawah itu sama dengan yang ini. Nah itu, kita berikan masukan," ucap dia.
Ia mencontohkan pada satu pekan lalu pihaknya mengecek digitalisasi UMKM.
"Misalnya kemarin kita satu minggu kita ngecek tentang di digital dan UMKM ternyata mereka yang tidak pakai digital ngedrop bahkan mati di UMKM dan yang offline dan online dijadikan satu itu stabil tapi yang full online itu growth 200 persen," tutur Soekarwo.
"Ini yang pakai online itu baru 13,4 persen dari yang kita punya di teknologi digital dari 338 juta, itu hanya kecil sekali yang digunakan jadi tidak produktif," sambungnya.
Ketika ditanya, apakah Jokowi perlu membenahi jajarannya atau me-reshuflle, mantan Gubernur Jatim itu menjawab, jika pihaknya hanya memberi masukan terhadap permasalahan yang terjadi di lapangan terkait kebijakan Jokowi.
Baca Juga: Tak Reshuffle Kabinet Besar-besaran, Jokowi Diprediksi Cuma Ganti 3 Menteri
Ia menegaskan reshuffle merupakan hak prerogratif Jokowi.
"Nah tentang masalah seperti itu reshufffle itu sepenuhnya ke presiden, karena tidak termasuk dalam termasuk dalam konsep public policy untuk kemudian implementasinya sampai di bawah seperti apa," katanya
Berita Terkait
-
Cek Fakta: Prabowo Subianto Akan Mereshuffle Kabinet di Awal November, Benarkah?
-
LSJ UGM Kritik Keras Langkah Kilat DPR-Pemerintah Sahkan Tiga RUU: Ini Kejahatan Legislasi
-
Tok! DPR RI Sahkan RUU Wantimpres Jadi UU, Nama Dewan Pertimbangan Agung Tak Jadi Dipakai
-
RUU Wantimpres Disebut untuk Akomodasi Jokowi, Dasco: Belum Bisa Jawab Sekarang
-
Habis Jabatan 20 Oktober, Jokowi Pilih Pulang ke Solo Dibanding Jadi Wantimpres untuk Prabowo?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Geger! Diduga Paslon Pilwali Kota Blitar Diduga Bagi-bagi Uang dan Sembako
-
Ambles, Rumah di Ponorogo Terperosok dalam Lubang 5 Meter
-
Fraksi di DPRD Jatim Minta Pemprov Bagi Adil Sekolah Negeri dan Swasta
-
Posisi Terbaru Persebaya di Klasemen Usai Kalahkan Persija: Kembali Rasakan Puncak
-
Jauh Terpencil, Kampung di Banyuwangi Ini Sempat Bertahun-tahun Kesulitan Listrik