Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 04 Mei 2021 | 13:35 WIB
Viral foto hasil ujian kasi desa di Gresik Jawa Timur [Suara.com/Amin Alamsyah]

SuaraJatim.id - Pemilihan perangkat desa di Munggugebang, Kecamatan Benjeng, Gresik, viral di media sosial. Penyebabnya, seorang sarjana lulusan Universitas Airlangga (Unair) kalah dengan lulusan ujian Paket C.

Foto-foto pemilihan kepala seksi (kasi) desa tersebut ramai di media sosial warga. Salah satu pengunggahnya akun Azzam Ramahdhan. Dalam foto tersebut nampak dua pria sedang menulis hasil rekapitulasi nilai tiga calon.

Unggahan foto diberi caption seperti ini, "Menurut pendapat Anda bagaimana lur..? Dlm pemilihan kasi pemerintahan desa. seorang calon lulusan UNAIR kalah dengan calon lulusan paket C dgn nilai 100. menurut Anda nilai itu asli dari otak atw dari hasil yg lain," demikian bunyi captionnya.

Sontak warganet ramai mempertanyakan keabsahan ujian tersebut. Ditambah, dari foto yang ditunjukkan di postingan tersebut hasil perolehan rekapitulasi nilai ujian Suparno, pria lulusan ijasah Paket C sangat sempurna.

Baca Juga: Pria Brewok Sebut Pengunjung Bermasker di Mal Surabaya Tolol Diciduk Polisi

Suparno berhasil mendapatkan nilai 100, sementara Wildan seorang jebolan UNAIR itu hanya mendapat nilai 68, sedangkan istri Suparno mendapat nilai 99.

Sontak saja, postingan di Group FB Gresik Sumpek itu mengundang banyak komentar. Salah satunya dari akun Eddy Suliastono yang menulis "Wes akeh kejadian ngene nk gresik...rata2 soal test gk melibatkan pihak ke 3 atau institusi pendidikan seperti perguruan tinggi atau universitas....semua demi melancarkan kekuasaan".

Bahkan ada warganet yang menginginkan agar ujian tersebut digelar lagi tapi dengan nomor yang acak. "Seng nilai 100 coba di tes dengan pertanyaan yang sama tp nomernya di acak , iso 100 mane opo gak ???" Tulis akun Mas Sigit.

Hingga kini postingan yang pertama kali diunggah Mahri Jay itu sudah mendapatkan ratusan komentar dan ribuan like dari warganet.

Salah satu peserta ujian Wildan Erhu Nugraha saat dikonfirmasi membenarkan hal itu. Ujian yang merebutkan posisi Kasi Pemerintahan itu diikuti tiga peserta. Yakni dia sendiri, kemudian Suparno seorang mantan anggota BPD dan istrinya Sri Danarti.

Baca Juga: Viral Ibu-ibu Salah Naik Eskalator, Wanita Ini Jadi Sasaran Amarah Warganet

"Awalnya jabatan itu tidak ada yang berminat mendaftar, karena banyak pemuda yang sudah mengetahui itu ada permaianan. Mereka sampai bilang percuma mendaftar kalau yang menang yang punya uang," katanya, Selasa (4/5/2021).

Realita itu membuat Wildan malah terdorong mendaftarkan diri. Namun saat seleksi ujian pada tanggal 1 Mei, yang terdaftar sebagai peserta hanyalah dirinya dan pasangan suami istri.

Dia akhirnya menduga jika seleksi jabatan perangkat itu hanya formalitas saja.

"Banyak temen-temen yang pengen daftar, tapi ada isu kalau sudah dikondisikan. Di luar hal itu kami tidak tahu, yang jelas hasil nilainya selisih jauh yang membuat warga bertanya-tanya," katanya.

Adapun Ketua Panitia Pemilihan Perangkat Desa yakni Aji Setiawan, saat dikonfirmasi belum memberikan keterangan apapun. Bahkan saat ditelepon hanya terdengar nada sambungnya saja.

Sementara itu, Camat Benjeng Suryo saat dikonfirmasi akan memanggil pihak desa untuk dimintai keterangan. Jika memang benar ada kecurangan maka harus dianulir.

"Akan kita panggil dan kita mintai keterangan pihak desanya," katanya singkat.

Kontributor : Amin Alamsyah

Load More