Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Sabtu, 08 Mei 2021 | 15:40 WIB
Keluarga ambil paksa jenazah Covid-19 di RSUA Ponorogo Jawa Timur [Foto: Beritajatim]

SuaraJatim.id - Kasus keluarga mengambil paksa jenazah pasien Covid-19 kembali terjadi di Ponorogo, Jawa Timur. Hanya saja kali ini kasus terjadi di rumah sakit berbeda dari kasus sebelumnya.

Sebelumnya, jenazah pasien Covid-19 diambil di IGD RSUD dr Harjono, sementara terbaru terjadi di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Aisyiyah (IGD RSUA) Ponorogo.

Jenazah pasien Covid di IGD RSUA itu hasil rapid test antigen-nya positif Covid-19. Hal ini dijelaskan Humas RSUA Ponorogo drg Yudi Yuwono, Sabtu (08/05/2021).

"Awalnya masuk IGD, karena mau rawat inap dilakukan pemeriksaan sesuai SOP yakni rapid test antigen dengan hasil positif," kata Yudi Yuwono, dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Sabtu (8/5/2021).

Baca Juga: Keluarga di Ponorogo Ambil Paksa Jenazah Covid di IGD, Polisi Periksa CCTV

Pasien itu merupakan warga Kelurahan Mangunsuman Kecamatan Siman. Pada hari Sabtu (08/05/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB yang bersangkutan masuk IGD.

Karena kondisi pasien mengalami sesak nafas, diputuskan untuk menjalani rawat inap. Petugas medis kemudian melakukan pemeriksaan keseluruhan yang menjadi SOP sebelum rawat inap, yakni dengan foto rontgen dan rapid test antigen.

"Hasil foto rontgen ada pheneumia bilateral dan rapit test antigen-nya juga positif, ini sudah mengarah pasien positif Covid-19," ujarnya.

Setelah pemeriksaan selesai, ternyata pada pukul 03.50 WIB pasien meninggal. Pihak RSUA menjelaskan ke keluarga pasien bahwa pemulasaraan dan pemakamannya harus dengan menggunakan protokol kesehatan (protkes).

Namun, keluarga menolak dan membawa pulang sendiri jenazah Covid-19 tersebut.

Baca Juga: Keluarga Ambil Jenazah Pasien Covid-19 dari RS, Bawa Pulang Pakai Mobil

"Kami sudah menjelaskan bahwa jenazah harus dengan pemakaman prokes. Pihak keluarga menolak, mereka juga tanda tangan surat pernyataan pemulasaraan tanpa protkes," ujarnya.

Load More