SuaraJatim.id - Setelah gerilyawan Palestina menggempur wilayah Israel Selatan dengan mortir dan roket, negeri Zionis Yahudi itu kembali menutup perbatasan utama ke Gaza.
Penutupan akses ini dilakukan Israel lantaran serangan gerilyawan menyebabkan kerusakan dan membunuh seorang pekerja pertanian asal Thailand serta melukai 10 warga Israel.
Sebelumnya, Israel telah membuka penyeberangan Kerem Shalom untuk memungkinkan bantuan masuk ke Gaza. Penyeberangan telah dibuka untuk memungkinkan masuknya truk bantuan dari Yordania. Konvoi terpisah juga masuk melalui Mesir.
Namun, seiring kian memanasnya perang antara Israel dan Hamas, kemudian massifnya serangan dari gerilyawan di Gaza, maka akses ke perbatasan kembali ditutup.
Baca Juga: Uni Eropa Buat Seruan Gencatan Senjata di Gaza, Hungaria Tidak Sepakat
Bahkan PBB menyambut baik keputusan tersebut, tetapi juga mendesak Israel untuk membuka penyeberangan utama Erez, sehingga pekerja kemanusiaan, serta pasokan, dapat masuk.
Seorang juru bicara PBB mengatakan penyeberangan Kerem Shalom dengan Israel adalah tautan penting untuk mendapatkan bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
Tetapi seperti dilansir BBC, saat konvoi truk bantuan memasuki Gaza, militan Palestina menembakkan mortir ke daerah tersebut. Dua warga Thailand yang bekerja di sebuah pertanian 14 km (sembilan mil) dari perbatasan meninggal dunia.
Akibatnya Israel menutup kembali penyeberangan itu. "Seorang tentara Israel di dekat Erez terluka ringan," kata militer Israel.
Sementara itu di perlintasan Rafah dengan Mesir, satu-satunya pintu masuk ke Gaza yang tidak dikuasai Israel, konvoi terpisah yang terdiri dari 15 truk pengangkut bahan bakar dan 18 truk bermuatan makanan dan obat-obatan memasuki wilayah tersebut.
Baca Juga: Video Aksi Unjuk Rasa di Bandung: Kirim Tentara Muslim Bebaskan Palestina
Menurut kementerian kesehatannya, setidaknya 212 orang, termasuk hampir 100 wanita dan anak-anak, telah meninggal dunian di Gaza.
Berita Terkait
-
Bali Mau Jadi Seperti Israel? Gubernur Koster Usulkan Revolusi Pertanian Berbasis Teknologi!
-
Misi Kemanusiaan Prabowo: Siapkah Indonesia Menampung Pengungsi Gaza?
-
Manggung di Coachella, Green Day Serukan Dukungan untuk Palestina
-
Beda dengan MUI, PBNU Tolak Fatwa Jihad Lawan Israel, Gus Ulil Ungkap Alasannya!
-
Usai Konsolidasi ke Lima Negara, Prabowo Harap Ada Terobosan Baik untuk Palestina
Terpopuler
- Marselino Ferdinan Dicoret Patrick Kluivert! Ini 3 Calon Penggantinya di Timnas Indonesia
- 17 HP Xiaomi Ini Tidak Didukung HyperOS 2.1, Ada Perangkatmu?
- Sebut Pegawai Luhut Sosok Asli di Foto Ijazah UGM, Roy Suryo: Saya Pastikan 99,9 Persen Bukan Jokowi
- 8 Kode Redeem FF Hari Ini 14 April 2025 Masih Aktif Siap Dipakai, Klaim Sekarang!
- Ini Syarat Pemutihan Pajak Kendaraan 2025, Warga Jateng Siap-siap Bebas Denda!
Pilihan
-
Penurunan Fungsi Kognitif Akibat Kebiasaan Pakai AI: Kemajuan atau Ancaman?
-
'Di Udara' Efek Rumah Kaca: Seruan Perjuangan yang Tidak Akan Pernah Mati
-
Terus Pecah Rekor! Harga Emas Antam 1 Gram Kini Dibanderol Rp1.975.000
-
Gaikindo Peringatkan Prabowo soal TKDN: Kita Tak Ingin Industri Otomotif Indonesia Ambruk!
-
Piala Dunia U-17 2025: Perlunya Tambahan Pemain Diaspora di Timnas Indonesia U-17
Terkini
-
Kronologi Kebakaran Rumah di Tegalsari Surabaya, 2 Orang Meninggal Dunia
-
Khofifah Bahas Kerja Sama Pendidikan hingga Energi Terbarukan dengan Delegasi Tomsk Rusia
-
Harga Gabah Kering Jatuh, DPRD Jatim: Panen Raya Terancam Tak Dinikmati Petani
-
Kasus Penahanan Ijazah Masuk Babak Baru, Wali Kota Surabaya Intruksikan Cek Semua Perusahaan
-
Heboh Isu KPK Geledah Dispora Jatim, Terungkap Fakta Sebenarnya