Scroll untuk membaca artikel
Abdul Aziz Mahrizal Ramadan
Sabtu, 29 Mei 2021 | 11:22 WIB
ilustrasi. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin memberikan sambutan di kantor DPP PKB, Rabu (19/2). [Suara.com/Oke Atmaja]

SuaraJatim.id - Sejumlah kiai, khususnya dari Nahdlatul Ulama (NU), mendesak Muhaimin Iskandar atau Gus AMI maju calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.

Hal itu diungkap Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid.

Bahwa banyak desakan kalangan kader dan kiai sepuh NU di berbagai daerah agar  mengusung Muhaimin Iskandar pada Pilpres 2024.

"Banyak desakan kepada Ketua Umum PKB Gus AMI, dan desakan itu karena beliau dianggap satu-satunya representasi tokoh dari NU," kata Jazilul dikutip dari Antara, Sabtu (29/5/2021).

Baca Juga: Berpeluang Nyapres, Ganjar Pranowo di-Sleding PDI Perjuangan, Karena Bukan Trah Seokarno?

Sampai saat ini, lanjut dia, PKB terus menjalin komunikasi dengan partai lain untuk menyamakan pandangan agar bisa menjalin koalisi.

PKB, menurutnya, tidak bisa mengusung Gus AMI sebagai capres karena keterbatasan suara partainya.

"Harus memenuhi syarat administratif 20 persen suara dan PKB memiliki 10 persen suara. Tentu sesuai dengan visi yang diusung PKB selama ini," sambungnya.

Sebelumnya, Jaringan Informasi Rakyat (Jari Rakyat) melakukan polling atau jajak pendapat bakal calon presiden (capres) dan menempatkan empat nama yang bersaing ketat sebagai kandidat capres potensial.

Terdapat 14 nama yang diikutsertakan dalam polling tersebut, seperti Abdul Muhaimin Iskandar, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Erick Thohir, Ganjar Pranowo, Moeldoko, Puan Maharani, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, Sandiaga Uno, Tito Karnavian, dan Tri Risma Harini.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Berpotensi Dijegal PDI Perjuangan, Imanuel: Suara Rakyat, Suara Tuhan

Dari 14 nama yang masuk polling pendahuluan capres 2024, ada empat nama elite nasional yang bersaing ketat. Mereka adalah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang juga Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar 15,9 persen, Ketua Umum Partai Demokrat AHY 29,2 persen, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 17,9 persen, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 19,5 persen.

(Antara)

Load More