Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 01 Juni 2021 | 19:49 WIB
Ilustrasi kamp Rohingnya di Bangladesh. (AFP/Suzauddin Rubel)

Sementara itu, UNHCR dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin malam menyatakan keprihatinan atas terlukanya pengungsi Rohingya di pulau itu pada malam kunjungan pejabat tinggi PBB.

Anggota angkatan laut Bangladesh diduga menggunakan pentungan terhadap warga Rohingya pada Senin pagi, menyebabkan belasan orang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak.

“Kami sangat prihatin mengetahui laporan pengungsi yang terluka selama peristiwa [Senin] hari ini di pulau itu. Kami menyesal bahwa mereka yang terkena dampak dilaporkan termasuk anak-anak dan perempuan,” ujar UNHCR.

Mengutip keselamatan dan kesejahteraan Rohingya sebagai “prioritas utama” PBB, UNHCR menambahkan akan terus mencari informasi tambahan tentang kondisi warga Rohingya yang terdampak dan mendesak agar mereka menerima bantuan medis yang memadai.

Baca Juga: Pariwisata Masih Sepi, Puluhan Kuda di Resor Ternama Bangladesh Mati Kelaparan

Pernyataan tersebut, bagaimanapun, mengatakan bahwa selama kunjungan Senin, delegasi UNHCR dapat bertemu dengan sekelompok besar pengungsi Rohingya dan mendengarkan berbagai masalah yang mereka angkat, yang selanjutnya akan didiskusikan oleh delegasi dengan pihak berwenang Bangladesh.

Delegasi tersebut sekarang telah tiba di Cox's Bazar dan dijadwalkan mengunjungi kamp pengungsi Rohingya pada Selasa, sebelum kembali ke Dhaka untuk bertemu dengan pejabat senior pemerintah.

Sebelumnya pada akhir April, kelompok aktivis Human Rights Watch menuduh pasukan keamanan Bangladesh menyiksa pengungsi Rohingya di pulau itu, dan mendesak pemerintah untuk menyelidiki masalah tersebut.

Menurut sumber polisi, 29 warga Rohingya ditahan setelah berusaha melarikan diri dari Pulau Bashar Chan. ANTARA

Baca Juga: Gawat! Wabah Infeksi Jamur Hitam India Sudah Menyebar ke Bangladesh

Load More