Menghabiskan lebih dari 350 juta dolar AS (sekitar Rp 4,9 triliun) dari sumber daya domestiknya, negara berpenduduk mayoritas Muslim itu telah mengembangkan proyek di atas lahan seluas 13.000 hektare untuk memukimkan kembali 100.000 Muslim Rohingya untuk sementara.
Menurut sumber resmi, pulau yang terletak 50 kilometer di lepas pantai barat daya negara itu dan hampir 193 kilometer selatan Ibu Kota Dhaka masih sulit dijangkau dari daratan, terutama untuk menyalurkan bantuan jika terjadi bencana alam.
Berbicara kepada Anadolu, Shah Rezwan Hayat, komisaris pemulihan dan repatriasi Bangladesh, bagaimanapun, mengatakan mereka berharap tentang langkah positif PBB di masa depan untuk warga Rohingya di Pulau Bhasan Char.
Memperhatikan kondisi kehidupan dan keamanan yang lebih baik di pulau itu daripada kamp-kamp daratan yang padat di Cox's Bazar, ia menambahkan bahwa PBB mungkin memiliki beberapa persyaratan tambahan.
Baca Juga: Pariwisata Masih Sepi, Puluhan Kuda di Resor Ternama Bangladesh Mati Kelaparan
“Jika mereka mengajukan lebih lanjut persyaratan lain untuk Rohingya di pulau Bhasan Char, pemerintah akan mengevaluasinya sesuai ketentuan,” kata Hayat.
Sementara itu, UNHCR dalam sebuah pernyataan yang dirilis Senin malam menyatakan keprihatinan atas terlukanya pengungsi Rohingya di pulau itu pada malam kunjungan pejabat tinggi PBB.
Anggota angkatan laut Bangladesh diduga menggunakan pentungan terhadap warga Rohingya pada Senin pagi, menyebabkan belasan orang terluka, termasuk perempuan dan anak-anak.
“Kami sangat prihatin mengetahui laporan pengungsi yang terluka selama peristiwa [Senin] hari ini di pulau itu. Kami menyesal bahwa mereka yang terkena dampak dilaporkan termasuk anak-anak dan perempuan,” ujar UNHCR.
Mengutip keselamatan dan kesejahteraan Rohingya sebagai “prioritas utama” PBB, UNHCR menambahkan akan terus mencari informasi tambahan tentang kondisi warga Rohingya yang terdampak dan mendesak agar mereka menerima bantuan medis yang memadai.
Baca Juga: Gawat! Wabah Infeksi Jamur Hitam India Sudah Menyebar ke Bangladesh
Pernyataan tersebut, bagaimanapun, mengatakan bahwa selama kunjungan Senin, delegasi UNHCR dapat bertemu dengan sekelompok besar pengungsi Rohingya dan mendengarkan berbagai masalah yang mereka angkat, yang selanjutnya akan didiskusikan oleh delegasi dengan pihak berwenang Bangladesh.
Berita Terkait
-
Tradisi Mudik di Bangladesh: Jutaan Orang Bersiap Rayakan Idul Fitri
-
Ribuan Demonstran Bakar Rumah Tokoh Pendiri Bangladesh, Sheikh Hasina Serukan Perlawanan
-
Bangladesh Kewalahan! 60.000 Rohingya Masuk Diam-Diam di Tengah Konflik Myanmar
-
Krisis Rohingya Memburuk, 60.000 Pengungsi Baru Banjiri Bangladesh
-
Mantan PM Bangladesh Terlibat Penghilangan Paksa Ratusan Orang, Ini Buktinya
Terpopuler
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
- 5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
- Alumni UGM Speak Up, Mudah Bagi Kampus Buktikan Keaslian Ijazah Jokowi: Ada Surat Khusus
Pilihan
-
Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Pertandingan Liga Italia Ditunda
-
Prabowo Ugal-ugalan Buat Kebijakan, Para Taipan RI Ramai-ramai Larikan Kekayaan ke Luar Negeri
-
Jordi Amat dan Saddil Ramdani Main di Persib? Ini Prediksi Pemain yang Bakal Tergusur
-
Singgung Prabowo Subianto, Ini Respon Jokowi Soal Isu Matahari Kembar
-
Jamaah Haji Indonesia Jadi Panutan, Disebut Paling Tertib di Dunia
Terkini
-
Dokter di Malang Diduga Cabuli Pasiennya, Polisi Turun Tangan
-
Gubernur Khofifah : Perempuan Harus Jadi Pilar Ketangguhan Bangsa di Tengah Krisis Global
-
Rizki Sadig Kembali Pimpin PAN Jawa Timur
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan