SuaraJatim.id - Kasus Covid-19 di Jombang Jawa Timur semakin mencemaskan. Sejumlah 13 kecamatan dilaporkan berstatus zona merah alias berisiko tinggi penularan virus.
Melansir beritajatim.com --jejaring media suara.com, jumlah kumulatif positif Covid-19 sebanyak 5.194 orang, per Sabtu (26/6/2021) pukul 15.00 WIB. Padahal sehari sebelumnya jumlah tersebut 5.104 orang. Sehingga ada penambahan 90 kasus positif.
Penambahan kasus baru hampir merata di 13 kecamatan yang dinyatakan zona merah Covid-19. Rinciannya, Kecamatan Kabuh (14 kasus), Kesamben (16 kasus), Tembelang (13 kasus), Megaluh (19 kasus), Peterongan (13 kasus), Jombang Kota (52 kasus), Bandarkedungmulyo (15 kasus), serta Diwek (35 kasus).
Zona merah lainnya adalah Kecamatan Gudo (22 kasus), Ngoro (14 kasus), Bareng (11 kasus), Mojowarno (18 kasus), serta Mojoagung (15 kasus). Sedangkan zona oranye bertengger di lima kecamatan, yakni Plandaan (8 kasus), Kudu (10 kasus), Perak (9 kasus), Jogoroto (9 kasus), serta Sumobito (6 kasus). Kemudian zona kuning ada di dua kecamatan, yaitu Wonosalam (1 kasus) dan Ploso (3 kasus). Hanya satu kecamatan yang berstatus zona hijau, Kecamatan Ngusikan (nihil kasus).
Selanjutnya, pasien yang sembuh sebanyak 18 orang, sedangkan pasien meninggal tiga orang. Pasien positif Covid-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit sebanyak 303 orang. Selebihnya mereka isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Koordintor Bidang Komunikasi Publik, Satgas Penanganan Covid-19 Jombang, Budi Winarno membenarkan adanya tambahan 90 kasus per hari ini. Menurutnya, hal tersebut karena Tim Satgas terus melakukan tracing atau pelacakan.
“Temuan sebanyak 90 orang tersebut menandakan keberhasilan kita dalam melakukan tracing. Sebagian besar mereka menjalani isoman, karena masuk dalam OTG (orang tanpa gejala),” katanya.
Budi mengatakan, penambahan tersebut bukan berasal dari klaster tertentu. Namun sebarannya merata antar kecamatan.
Sedangkan terkait Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit rujukan Covid-19 diklaimnya masih aman.
Baca Juga: Kronologi Santri di Ponorogo Tewas Dikeroyok Gegara Uang Rp 100 Ribu
“Masih aman. Karena sebelumnya kita sudah melakukan penambahan bed (tempat tidur). Semisal di RSUD Jombang dari 106 bed ditambah menjadi 170 bed. Demikan juga dengan beberapa rumah sakit rujukan lainnya,” ujar Budi yang juga Kepala Dinas Kominfo (Komunikasi dan Informasi) Jombang ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Khofifah: Perkuat Pengawasan APIP untuk Cegah Praktik Korupsi!
-
Banyak Pengajuan Unit Usaha KDKMP Ditolak di Jatim, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Malam Tahun Baru Penuh Warna: Musik, Nostalgia, dan Countdown Spektakuler
-
Kenapa Suporter Arema Malang Dilarang Nonton di Stadion GKR Lawan Malut United? Ini Alasannya
-
Kronologi Pembunuhan Sadis Istri dan Anak Polisi di Nganjuk, Kamar Kos Dibakar hingga Minta Tolong!