SuaraJatim.id - Pandemi Covid-19 di Indonesia yang tak kunjung usai sangat berdampak pada perekonomian. Terlebih rakyat kecil yang hanya menggantungkan nasib pada satu pekerjaan tanpa memiliki sampingan.
Di masa pandemi di tahun kedua ini, masyarakat kelimpungan memutar otak untuk bisa menghasilkan pundi-pundi uang.
Apalagi setelah pemerintah menetapkan status pandemi dengan melabeli PPKM Darurat. Jalanan banyak yang ditutup membuat gerak masyarakat dipersempit.
Aturan makin bervariasi, mulai istilah esensial non esensial sampai kritikal non kritikal. Memang, aturan yang dibuat Menteri Dalam Negeri (Mendagri) bertujuan baik. Agar tingginya wabah Covid-19 yang telah membunuh ribuan rakyat segera menurun.
Namun, aturan tersebut juga membuat rakyat menjerit. Pro kontra sudah pasti muncul. Tak sedikit yang mencoba melawan aturan dengan cara kucing-kucingan.
Masih banyak warung makan, rumah makan dan kaki lima yang dibatasi jam operasional hanya sampai pukul 20.00 WIB menyediakan meja kursi meski itu dilarang.
Dari kondisi yang dialami para pedagang tersebut, ternyata tidak berlaku bagi penjual mainan superhero keliling di Surabaya.
Warga pendatang asal Yogyakarta yang sejak 1984 merantau di Kota Pahlawan itu seakan tak terpengaruh dengan adanya PPKM Darurat.
Bahkan selama PPKM Darurat diberlakukan, penjualan semakin meningkat. Setiap hari berjualan sejak pagi hingga sore hari, keuntungan yang didapat mencapai Rp 200.000 lebih.
"Saat normal penjualan per hari hanya sampai seratus ribu. Tapi saat PPKM Darurat ini penjualan per hari dapat dua ratus ribu lebih. Bisa dibilang meningkat dua kali lipat," kata Rusdi pada Suarajatim.id, Minggu (11/7/2021).
Rusdi menceritakan, dalam bekerja dirinya tidak ada kata putus asa. Disiplin waktu menjadi kunci utama untuk dapat mencari pembeli.
Meski sekolah yang jadi sasaran utama penjualan yang saat ini diberlakukan daring, Rusdi terus berusaha mencari celah di perkampungan dimana menjadi pusat berkumpulnya anak-anak.
Memang Rudi harus melebarkan rute dalam berjualan. Biasanya, dirinya hanya mengayuh sepeda bututnya yang dipenuhi dengan mainan di Ibu Kota Provinsi Jatim. Namun sejak pandemi, dia berjulan hingga daerah tetangga, yakni Sidoarjo.
"Saya tidak putus asa karena memang ini pekerjaan saya. Kalau sekolah tutup saya akan masuk kampung yang banyak anak-anak. Kalau perumahan sulit karena banyak yang di portal," ujarnya.
Dalam sehari, bapak satu anak dengan dua cucu itu bisa menjual 10 hingga 15 mainan. Mulai harga termurah Rp 5.000 hingga termahal Rp 35.000 seperti superhero Spiderman dan pelampung renang angsa.
"Sebelum ada corona paling saya bisa jualan 5-10 mainan. Saat ini dagangan saya bisa laku 10-15. Itu pun yang paling laku seperti spidermen dan pelampung renang angsa," bebernya.
Peningkatan penjulan sebenarnya membuat kakek 59 tahun itu heran. Dia bahkan mengira, banyak orangtua yang sengaja membelikan mainan agar anaknya tetap berada di dalam rumah. Apalagi banyak mall dan toko tutup karena aturan PPKM Darurat.
"Saya juga heran. Kondisi seperti ini jualan saya makin laku. Apa memang sengaja dibelikan mainan agar anaknya tetap di rumah," ungkapnya dengan heran.
Wabah Corona yang dikenal dengan sebutan Covid-19 telah menjadi momok bagi masyarakat Indonesia bahkan negara-negara lain di dunia. Di Jatim sendiri, 20 kabupaten/kota dinyatakan zona merah.
Sesuai data yang dirilis media harian Covid-19 dari BNPB maupun Satgas Covid-19 Jatim per tanggal 9 Juli 2021, penambahan kasus harian terkonfirmasi positif Covid-19 di Jatim sebanyak 2.530 kasus baru.
Sedangkan pasien yang berhasil sembuh bertambah sebanyak 1.9431 orang. Sedangkan yang meninggal dunia bertambah sebanyak 218 orang.
Secara kumulatif, situasi perkembangan Covid-19 di Jatim adalah orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 189.705 kasus sejak pandemi masuk ke Jatim. Rinciannya, sebanyak 162.029 orang berhasil sembuh, 13.663 orang masih dalam perawatan dan sebanyak 14.013 orang meninggal dunia.
Kontributor : Achmad Ali
Berita Terkait
-
Jeda Kompetisi, Persebaya Fokus Pemulihan Ernando Ari dan Malik Risaldi
-
Kejagung Buka Peluang Periksa Sosok R, Oknum Pejabat PN Surabaya di Kasus Ronald Tannur
-
3 Hakim Tersangka Suap Vonis Bebas Ronald Tannur Diperiksa Kembali, Ada Apa?
-
Manfaatkan Sistem Informasi Geospasial, Pemkot Surabaya Raih Predikat Emas dari BIG
-
Drama Rp 3,5 Miliar Demi Anak, Meirizka Widjaja Ditetapkan Tersangka dalam Kasus Suap Ronald Tannur
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini