SuaraJatim.id - Beberapa waktu lalu sebuah video viral di media sosial sejumlah warga merebut jenazah pasien Covid-19 yang berada di dalam ambulance.
Jenazah tersebut awalnya hendak dimakamkan sesuai dengan protokol Covid-19. Keluarga korban dan warga merebut paksa jenazah dan memakamkannya sendiri.
Kasus ini pun menjadi perhatian kepolisian setempat. Polisi turun tangan mendalami peristiwa perebutan jenazah Covid-19 tersebut. Pihak Satreskrim Polres Situbondo menyelidiki peristiwa perampasan jenazah di Desa Trebungan, Kecamatan Mlandingan, Situbondo, pada Selasa 13 Juli 2021 lalu tersebut.
Seperti disampaikan Kasatreskrim Polres Situbondo AKP Agus Widodo, polisi akan menyelidiki apakah ada atau tidak unsur pidana dalam peristiwa tersebut.
"Kemarin ramai itu (video viral perampasan paksa jenazah positif Covid-19 -red), sesuai petunjuk dan arahan bapak kapolres kita akan segera melakukan pemanggilan kepada mereka yang diduga melakukan pemaksaan diri untuk melaksanakan pemakaman di luar protokol kesehatan Covid-19," katanya, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Kamis (15/7/2021).
Agus Widodo menjelaskan, pihaknya akan menindak tegas siapapun yang terlibat dalam perampasan paksa jenazah positif Covid-19 tersebut.
"Pasti ada jeratan hukum bisa dikenakan undang-undang wabah nomor 4 tahun 1984. Tentang wabah penyakit menular, khususnya pasal 14. Kemudian bisa juga pasal 178 KUHP, ancamannya sudah jelas. Terpenting tunggu saja hasilnya," tegasnya.
Lebih lanjut, pria asal Kota Surabaya ini mengimbau kepada masyarakat Situbondo untuk tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes) Covid-19.
"Untuk warga tolong lakukan 5 M. Antara lain, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak satu sama lain, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas," tambahnya.
Baca Juga: Wanita Curhat ART Tergila-gila Pada Ayahnya, Ibu Nyaris Diracun Teh Campur Bensin
Menurutnya, tidak ada niat dari pemerintah untuk menyengsarakan rakyatnya, karena pandemi Covid-19 ini. "Kita harus sabar, semua lapisan masyarakat pasti terdampak pandemi Covid-19 ini," tambahnya.
Sebelumnya, beredar video di media sosial terkait perampasan paksa jenazah positif Covid-19 yang diduga terjadi di Desa Trebungan, Kecamatan Mlandingan. Video tersebut terjadi pada Selasa 13 Juli 2021, dimana sesuai video yang terlihat, warga terlihat mengambil peti jenazah dari ambulans.
Selain itu, para warga juga memakamkan jenazah tanpa menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Tak cukup disitu saja, masyarakat juga melakukan pembakaran peti jenazah tersebut.
Berita Terkait
-
Wanita Curhat ART Tergila-gila Pada Ayahnya, Ibu Nyaris Diracun Teh Campur Bensin
-
Anggota TNI Nangis Histeris Lihat Jenazah Istri Usai Bertugas, Sesenggukan Sampai Pingsan
-
Bosan Tunggu Lampu Lalu Lintas, Aksi Pemotor Ini Malah Jadi Sorotan Publik
-
Viral Pasangan Pengantin Taaruf Salting saat Pegangan Tangan, Bikin Jomblo Cengar Cengir
-
Kocak! 6 Alasan Murid Izin Keluar saat Kelas Online, Nyeleneh Bikin Ngakak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
Terkini
-
5 Fakta Menarik di Balik Resolusi Jihad KH Hasyim Asyari, Inspirasi Hari Santri 2025
-
GG, Kuota Habis? Rezeki Gamer Datang! Klaim Dana Kaget Gratis Hari Ini
-
Gubernur Khofifah Raih Penghargaan Pesantren Award 2025 dari Menteri Agama RI, Ini Komitmennya
-
Hari Santri 2025, Pesan Tegas Gus Yahya: Jihad Santri Bukan Angkat Senjata, Tapi Perangi Hoaks!
-
Jejak Jihad: Sejarah Hari Santri dan Peran Kunci di Balik Pertempuran 10 November