SuaraJatim.id - Seorang dokter dan kepala puskesmas di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur meninggal akibat terpapar COVID-19. Total pasien COVID-19 di Pamekasan yang meninggal dunia tercatat 136 orang dari total 1.598 kasus positif sepanjang pademi merebak.
Kedua tenaga kesehatan yang gugur tersebut adalah Lilik Fauziyah merupakan dokter yang bertugas di Rumah Sakit Waru. Kemudian, Ali Wafa bertugas sebagai Kepala UPT Puskesmas Bandaran, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan.
"Dokter yang meninggal dunia itu bernama dr. Lilik Fauziyah, sedangkan tenaga kesehatan yang meninggal dunia bernama Ali Wafa," kata Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Pamekasan Arif Rachmansyah dikutip dari Antara, Jumat (16/7/2021).
Dijelaskannya, bahwa dr. Lilik Fauziyah merupakan dokter kedua di Pamekasan yang meninggal dunia akibat COVID-19 sejak awal pandemi. Sebelumnya, seorang dokter spesialis radiologi bernama Dr. Sarjono meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 pada Desember 2020.
Baca Juga: Pamekasan Madura Tambah Sarana Khusus Persalinan Ibu Hamil
Satgas COVID-19 Pemkab Pamekasan, lanjut dia, telah melakukan tracing atau pelacakan terhadap warga yang pernah berhubungan (kontak erat) dengan dokter itu, termasuk yang pernah berhubungan dengan kepala Puskesmas Bandaran Pamekasan.
"Untuk sementara ini, puskesmas dilakukan sterilisasi dengan cara ditutup untuk sementara waktu," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes Pamekasan dr. Syaifuddin.
Selain Puskesmas Bandaran, puskesmas lain yang juga ditutup karena sekitar 60 persen tenaga kesehatan yang bertugas di pusat kesehatan masyarakat itu terkonfirmasi positif COVID-19, yaknj Puskesmas Tlanakan dan Larangan.
Sementara itu, hingga 15 Juli 2021 total warga Pamekasan yang positif COVID-19 sebanyak 1.598 orang dengan perincian sebanyak 1.230 orang telah dinyatakan sembuh, 136 orang meninggal dunia, dan jumlah kasus aktif sebanyak 232 orang.
(Antara)
Baca Juga: Ini Nih Ramuan Warga Pamekasan Madura Buat Tangkal Covid-19
Berita Terkait
-
Polemik Mutasi Mendadak Ketua IDAI, Dokter Piprim Pilih Pensiun Dini dari ASN: Apa Kata Kemenkes?
-
Bukan Asal Ceplos, Dokter Tifa Yakin Ijazah Jokowi Palsu Lewat Keahlian Khusus Ini
-
Testis Ditendang seperti Dokter PPDS, Bisa Sebabkan Infertilitas?
-
IDAI Kritik Kemenkes Mutasi dr Piprim dari RSCM: Menurunkan Kualitas Subspesialis Kardiologi Anak
-
Di DPR, Menkes Budi Ungkap Nasib Para Tersangka Kasus Bullying Dokter Aulia: Segera Masuk Pengadilan
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- Media Asing: Timnas Indonesia Naturalisasi 3 Pemain Bintang
- 9 HP Oppo yang Mirip iPhone, Performa Bersaing dan Harga Lebih Terjangkau
- 10 Mobil Bekas buat Keluarga: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Orang
- Rekomendasi Mobil Bekas untuk Karyawan Baru Harga Rp50 Jutaan, dengan Pajak di Bawah Rp1 Juta
Pilihan
-
Semifinal Liga Champions: Link Live Streaming Barcelona vs Inter Milan dan Jadwal Kick Off
-
ASEAN Club Championship: Dikalahkan CAHN FC, PSM Makassar Gagal ke Final
-
Hanif Sjahbandi: Pukulan Telak Buat Persija Jakarta
-
Anak Juara Liga Champions Junior, Pelatih Timnas Indonesia: Ayah Bangga!
-
Detik-detik Persib Bandung Juara BRI Liga 1, PSSI dan PT LIB Siaga Penuh!
Terkini
-
Buruh Jatim Bergerak! Siap Demo Damai di May Day
-
Musim Haji Tiba, Asrama Sukolilo Surabaya Mulai Bersolek
-
BRI Raup Laba Rp13,8 Triliun di Tengah Gejolak Ekonomi Global
-
Saldo DANA Kaget Akhir Bulan April 2025, Jumlahnya Mengejutkan
-
Viral Sejumlah Orang Bawa Sajam di Puskesmas Bangkalan, Ternyata Pemicunya Gegara Klakson