SuaraJatim.id - Nama Sarah Gilbert sekarang lagi jadi sorotan. Ilmuan pemimpin tim penemu vaksin Astrazeneca ini mendapat standing applause saat pembukaan pertandingan Wimbledon beberapa waktu lalu.
Sarah, Ilmuwan dari Universitas Oxford Inggris itu disebut-sebut tidak mengambil keuntungan dari hak paten vaksin tersebut. Dalam video yang viral di media sosial, Sarah yang berkaca mata nampak tenang saat orang seisi stadion memberikan applause terhadap dirinya.
Lalu siapa Sarah Gilbert sebenarnya? Nama lengkapnya Dame Sarah Catherine Gilbert. Ia merupakan seorang ahli vaksinasi berkewarganegaraan Inggris yang juga merupakan seorang profesor Vaksinologi di Universitas Oxford.
Bersama kawan-kawannya, perempuan kelahiran April 1962 itu mendirikan Vaccitech. Gilbert spesialis dalam pengembangan vaksin melawan influenza dan patogen virus yang muncul. Lahir di Kettering, Britania Raya, kini Sarah Gilbert berusia 59 tahun.
Baca Juga: Viral! Perjuangan Demi Vaksin, Sejumlah Pemuda di Yogya Ini Rela Antre Semalam Suntuk
Sarah lulus dari University of Hull (1986), kemudian melanjutkan ke Universitas East Anglia. Di University of East Anglia, Gilbert mendapat gelar PhD pada bidang biokimia.
Setelah itu, dia melakukan penelitian pasca-doktoral di industri bioteknologi di mana dia belajar tentang pembuatan obat. Pada tahun 1994, Prof Gilbert telah mendapatkan posisi senior di Universitas Oxford, di mana dia bekerja di bidang genetika, inang-parasit, dan malaria.
Sarah juga sempat mendapatkan penghargaan: Princess of Asturias Award for Technical & Scientific Research. Nama Prof Gilbert sangat lekat dengan Astrazenneca, vaksin buatan Inggris itu. Ia konon tidak mau mengambil kuntungan dari hak paten vaksin. Oleh sebab itu harga vaksin ini bisa dibilang murah, sekitar 2 hingga 3 dollar.
"Kami harus bekerja dengan sangat, sangat, cepat," kata Profesor Sarah Gilbert, dikutip dari BBC beberapa waktu lalu.
Ilmuwan dari Universitas Oxford itu tahu sedang berkejaran dengan waktu. Dia tengah mencoba mengembangkan vaksin untuk menghentikan virus corona, yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 15 juta orang dan menyebabkan lebih dari 630.000 kematian.
Baca Juga: Terharu, Penemu Vaksin AstraZeneca Dapat Standing Ovation di Wimbledon
Tetapi dengan 300 anggota tim di Universitas Oxford, mereka telah berhasil "melewati banyak tahapan dalam pengembangan vaksin, yang biasanya akan memakan waktu sekitar lima tahun".
"Dan kami sudah melakukannya dalam empat bulan," katanya menambahkan.
Hasil pertamanya menggembirakan: uji coba pada manusia menunjukkan tanda-tanda yang menjanjikan bahwa vaksin dapat bekerja dengan aman dan memicu respons kekebalan terhadap virus.
Meskipun hal itu tidak dapat menjamin vaksin akan siap digunakan sebelum akhir tahun, ada harapan bahwa kita sudah lebih dekat untuk memperoleh vaksin.
Dengan 22 vaksin potensial lainnya dalam tahapan uji klinis dan sekitar 100 vaksin lainnya pada tahap awal penelitian, tim Oxford juga menghadapi persaingan ketat.
Profesor Gilbert memimpin perlombaan untuk mengembangkan vaksin virus corona. Timnya di Universitas Oxford - yang bermitra dengan perusahaan farmasi multinasional Inggris-Swedia, AstraZeneca - telah melakukan uji coba terhadap 1.077 orang.
Ketika berita tentang kesuksesan pertama mereka menyebar- yakni saat sukarelawan uji coba menunjukkan respons kekebalan yang kuat dengan memproduksi antibodi dan sel-T yang dapat melawan virus corona -, ia menjadi selebritas sains dalam waktu semalam.
Meskipun terlalu dini untuk mengetahui apakah hal itu cukup untuk menawarkan perlindungan, temuan ini sangat menjanjikan dan uji coba yang lebih besar sedang berlangsung.
Nama Prof Gilbert tercantum di seluruh media, dan dia dibanjiri permintaan wawancara. Tetapi, seperti banyak rekan-rekannya, dia terbiasa melakukan pekerjaannya secara anonim- dan kebanyakan jauh dari kamera.
Dia terkenal di antara koleganya, sebagai salah satu ahli vaksin terkemuka di dunia. Ia telah menghabiskan lebih dari dua dekade di laboratorium untuk melakukan penelitian, memproduksi vaksin, dan mendapatkan dana untuk proyek-proyek masa depan.
Gilbert juga seorang ibu. Menyeimbangkan pekerjaan dan keluarga adalah hal yang rumit baginya. Prof Gilbert melahirkan anak kembar tiga pada 1998, dan setahun kemudian menjadi dosen.
"Sangat sulit untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi," katanya, "Sepertinya tidak mungkin ketika Anda tidak mendapat dukungan. Saya punya tiga anak. Biaya penitipan anak lebih besar dari gaji saya."
Pasangannya memutuskan untuk menunda kariernya dan merawat anak-anak, tetapi dia mengatakan hal itu sulit pada saat itu.
"Saya hanya mendapat cuti hamil selama 18 minggu. Saya memiliki tiga bayi prematur untuk dirawat, itu sangat menegangkan," kata ilmuwan itu.
Tetapi Prof Gilbert mengatakan bahwa salah satu hal terbaik ketika menjadi seorang ilmuwan adalah dirinya tidak selalu harus bekerja berjam-jam, meskipun ada kalanya kerumitan terjadi.
Pada 2004, dia adalah seorang reader (gelar untuk dosen senior di universitas), dan tiga tahun kemudian dia mulai mengerjakan proyek vaksin flu dari badan amal penelitian Wellcome Trust yang berbasis di London,
Tag
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Pindad Segera Produksi Maung, Ini Komponen yang Diimpor dari Luar Negeri
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
Terkini
-
Risma Dapat Curhatan Masih Sulitnya Dapatkan Izin Bangun Gereja
-
Siap Mengawal, Luluk Puji Kebijakan Penghapusan Utang UMKM
-
Viral Bagi-Bagi Amplop di Probolinggo Bikin Heboh, Bawaslu Turun Tangan
-
Alasan Golkar Usulkan Soeharto Sebagai Pahlawan Nasional
-
Khofifah Dapat Hadiah Wayang Kresna, Simak Karakter dari Tokoh Legendaris Ini