SuaraJatim.id - Warga Kediri diimbau untuk tidak menolak pelacakan dan tes COVID-19. Pasalnya dua hal itu merupakan upaya untuk menekan penyebaran COVID-19.
Hal ini diungkapkan Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar usai terjadi penolakan warga untuk dilakukan tracing dan testing.
Padahal kata dia, pihaknya menekankan untuk melakukan 3T yakni tracing, testing, dan treatment untuk melakukan pelacakan warga yang terkonfirmasi. Hal itu penting, demi menekan penyebaran virus tersebut.
"Kami minta warga bersedia mengikuti tracing atau pelacakan kontak kasus positif serta melakukan testing atau pengecekan kesehatan melalui rapid test dan test swab. Karena jika dilihat varian Delta ini penyebarannya lebih cepat, sembuhnya lebih cepat, namun kematian pun juga jadi lebih cepat," kata Abdullah di Kediri, Jumat (23/7/2021).
Pemkot Kediri mendapatkan laporan terkait dengan penolakan warga untuk dilakukan tracing dan testing. Seperti yang terjadi di salah satu kelurahan di Kecamatan Pesantren, Kota Kediri.
Warga satu RT di kelurahan itu kompak menolak dilakukan pelacakan kontak (tracing) dan tes usap antigen. Padahal ada warga di RT tersebut meninggal dunia setelah dinyatakan positif COVID-19.
Wali Kota Kediri mengungkapkan saat ini target testing harian di Kota Kediri mencapai 624 tes dengan target tracing satu kasus terkonfirmasi positif COVID-19 sebanyak 15 hingga 30 orang yang melakukan kontak erat.
Dirinya juga minta warga tidak takut. Jika ternyata hasil tes menunjukkan positif, yang bersangkutan dapat segera dilakukan treatment sehingga virusnya tidak menyebar. Dengan itu, upaya pengobatan dan penyembuhan bisa dilakukan.
"Warga tidak perlu khawatir untuk kebutuhan sehari-hari, Pemerintah Kota Kediri sudah menyiapkan bantuan melalui dinas sosial ataupun 'batman'," kata dia.
Baca Juga: Jaringan Indonesia Positif: 86,5 Persen ODHA Mau Divaksinasi Covid-19
Pemkot juga tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran virus tersebut dengan selalu mengenakan masker, jaga jarak, serta rajin mencuci tangan dengan sabun.
Pemerintah Kota Kediri telah melakukan penanganan pandemi COVID-19 mulai dari hulu hingga hilir.
Penanganan di hulu seperti halnya pembatasan mobilitas dan penerapan protokol kesehatan, sementara penanganan di hilir berupa pelayanan isolasi mandiri, pelayanan isolasi terpusat dan pelayanan kesehatan di rumah sakit.
Wali Kota mengatakan bahwa jika penanganan di hulu tidak dilakukan secara maksimal, di hilirnya juga akan sulit untuk mengatasinya.
"Berapapun penambahan jumlah tempat tidur yang akan kita sediakan tidak akan mampu menampung jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di Rumah Sakit apabila penanganan di hulu tidak dilakukan secara maksimal," kata dia.
Di Kota Kediri, hingga Kamis (22/7/2021) terdapat 1.221 orang yang terkonfirmasi positif COVID-19.
Berita Terkait
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Indonesia Nomor 2 Dunia Kasus TBC, Menko PMK Minta Daerah Bertindak Seperti Pandemi!
-
Persik Kediri Matangkan Persiapan Penuh Tekanan Melawan Persijap Jepara di Lanjutan BRI Super League
-
Persik Kediri Matangkan Persiapan untuk Hadapi Persijap Jepara
-
Persik Kediri Soroti Kokohnya Pertahanan Bhayangkara Presisi Lampung FC
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Dukung MotoGP Mandalika 2025, BRI: Ciptakan Peluang Ekonomi di Wilayah Sekitarnya
-
Dorong UMKM, BRI: Pemberdayaan yang Konsisten Jadi Bekal bagi Pelaku Usaha untuk Berkembang
-
Inovasi Pemuda Lumajang Ubah Limbah Makan Bergizi Gratis Jadi Produk Ramah Lingkungan
-
Prabowo Pantau Kasus Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 36 Meninggal dan 27 Santri Masih Terjebak
-
DVI Jatim Ungkap Identitas 3 Korban Ponpes Al Khoziny: Ini Datanya!