
SuaraJatim.id - Ada lagi cara warga Jember buat menangkal pagebluk Covid-19 ini. Selain memasang air warna warni di emperan rumah, ada juga yang memasang ptakotan (patung berbahan bambu dan batok kelapa).
Pemandangan ini nampak di Dusun di Desa Menampu, Kecamatan Gumukmas, Kabupaten Jember. Patung ukuran bervariatif antara 1 meter hingga 1,5 Meter tersebut dibuat sedemikian rupa, ada yang berwujud Pocong dan juga wanita dan anak anak dengan corak warna warni.
Patung-patung ini kemudian dikasih baju dan juga diberi helem serta diberi masker layaknya manusia dan dipasang disamping rumah tiap tiap warga.
Fungsi dari Patung Ptakotan atau biasa orang Jawa guna menangkal penyakit pagebluk atau wabah. Patung patungan tersebut memang sengaja dibuat agar terhindar dari malapetaka bencana dan balak.
Baca Juga: RS Paru Hadapi Sejumlah Masalah: dari Obat Antivirus, Oksigen sampai Baju Hazmat
Apalagi saat ini balak atau wabah ini sedang terjadi. Di daerah setempat juga musim orang meninggal dengan sakit yang singkat hitungan hari dan jumlahnya setiap hari antara 2-4 orang secara bersamaan.
"Saya memasang patung patungan Ptakotan ini lantaran kondisi wabah semakin menjadi-jadi, dan orang sakit beberapa hari lalu meninggal dunia," kata Kata Sarmuji warga Dusun Kedunglengkong Desa Menampu, dikutip dari suarajatimpost.com, jejaring media suara.com, Senin (26/07/2021).
"Maka dari itu untuk mencegah penyakit Pagebluk atau istilah orang Jawa Aratan, (Bersama sama) saya pasang ini dan warga juga banyak yang memasang juga," ujarnya menambahkan.
"Banyak di sini mas, karena mulai jaman saya kecil dulu ketika ada wabah apalagi warga meninggal mendadak dan jumlahnya tidak wajar pasti warga langsung pasang patung Ptakotan pengusir wabah ini," Kata Novan Al Fawaid.
Sementara itu, terkait banyaknya warga yang memasang patung patungan tersebut, pihak Desa Menampu mengambil sikap dan mengedukasi warga terkait hal ini.
Baca Juga: Ngeyel Gelar Hajatan saat PPKM, Polisi Bubarkan Enam Resepsi Pernikahan di Jember
"Kami pihak desa tidak bisa melarang karena sudah tradisi turun temurun, namun kami sebagai pihak perangkat desa bisanya mengedukasi warga dari rumah kerumah guna untuk memberi pemahaman terkait protokol kesehatan," kata Perangkat Desa Menampu Rico Rohmatul Hamza.
"Apalagi di masa Pandemi seperti saat ini, seperti menjaga kesehatan, menjaga jarak dan memakai masker salah satunya," ujarnya menegaskan.
Berita Terkait
-
RS Paru Hadapi Sejumlah Masalah: dari Obat Antivirus, Oksigen sampai Baju Hazmat
-
Ngeyel Gelar Hajatan saat PPKM, Polisi Bubarkan Enam Resepsi Pernikahan di Jember
-
Warga Jember Ramai-ramai Gantung Air Berwarna di Emperan Rumah Buat Tolak Covid
-
Beringas! Warga Jember Rebut Jenazah dan Hancurkan Ambulans, Dipicu Hoaks Jual Beli Organ
-
Lowongan Relawan Nakes di Jember Sepi Peminat, Rumah Sakit Kewalahan Hadapi Covid-19
Terpopuler
- Stefano Lilipaly Rela Dicoret Patrick Kluivert, Batal Bela Timnas Indonesia
- 5 Bedak Murah yang Mengandung SPF: Cocok Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- Patrick Kluivert Coret 9 Pemain Lawan China
- Coach Justin: Artinya Secara Kualitas Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 6 Rekomendasi Serum Viva Cosmetics Terbaik Harga Rp20 Ribuan: Anti-Aging dan Glowing
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 2 Jutaan, Performa Handal Terbaik Mei 2025
-
5 Rekomendasi HP Infinix Rp 2 Jutaan dengan RAM Jumbo, Terbaik Mei 2025
-
3 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan dengan Jeroan Gahar, Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Terbaik untuk Remaja, Harga sesuai Kantong Pelajar-Mahasiswa
-
7 Skincare Lokal Aman untuk Ibu Hamil, Ramah Kulit Tak Bahayakan Janin
Terkini
-
Ajukan Kartu Kredit BRI Easy Card Kini Bisa Lewat Website, Cepat dan Praktis!
-
Strategi BRI Himpun Dana Murah Demi Stabilitas Pembiayaan Jangka Panjang
-
Hasil Survei Indikator Beberkan 100 Hari Kerja Khofifah-Emil
-
Cara Pemkot Surabaya Tangani Anak Nakal, Masukkan ke RIAS
-
Wagub Jatim Gerilya Kawal Investasi dari Jepang Tanpa Bebani APBD