Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Jum'at, 30 Juli 2021 | 17:24 WIB
Ilustrasi Covid-19 di Amerika Serikat [Foto: New York Time]

SuaraJatim.id - Dunia saat ini lagi dibingungkan dengan penanganan Covid-19 varian Delta. Varian baru Covid ini disebut-sebut lebih cepat menular dan berbahaya.

Bahkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menggambarkan varian Delta tersebut seperti cacar air yang sama-sama menular dan dapat menyebabkan penyakit parah.

Seperti dikutip dari New York Time. Raksasa media Amerika itu mengutip laporan internal CDC. Bahkan, menurut laporan itu, virus corona varian Delta juga lebih mungkin untuk menembus perlindungan yang diberikan oleh vaksin.

Keputusan CDC pada Selasa (27/7) untuk kembali meminta warga Amerika mematuhi petunjuk penggunaan masker walaupun sudah divaksin penuh juga didasarkan pada laporan tersebut.

Baca Juga: Presiden Jokowi Akui Pemerintah Kecolongan Munculnya Varian Delta di Indonesia

Namun, data CDC menunjukkan bahwa vaksin COVID sangat efektif dalam mencegah penyakit serius, perawatan inap dan kematian pada orang yang telah divaksin terhadap virus corona, kata laporan itu yang mengutip para ahli.

"Penelitian baru menunjukkan orang yang telah divaksin dan terinfeksi varian Delta membawa sejumlah besar virus di hidung dan tenggorokan," kata Direktur CDC Rochelle Walensky.

Virus corona varian Delta lebih menular daripada virus yang menyebabkan MERS, SARS, Ebola, flu biasa, flu musiman dan cacar, seperti disampaikan dalam berita media tersebut.

Langkah segera berikutnya bagi CDC adalah untuk "mengakui bahwa perang (melawan virus corona) telah berubah," kata New York Times (NYT) yang mengutip laporan CDC.

CDC diharapkan untuk mempublikasikan data tambahan tentang varian Delta pada Jumat (30/07/2021). ANTARA

Baca Juga: Langkah Baru Presiden Biden Antisipasi Lonjakan Covid-19 Akibat Varian Baru di AS

Load More