“Sebenarnya jumlah RMU sudah over capacity, namun RMU yang ada memiliki keterbatasan teknologi sehingga tidak dapat menghasilkan beras dengan kualitas premium. Hal ini menyebabkan potensi susut pasca panen masih relatif tinggi (di kisaran 3,25-2,8 persen). Diperlukan upaya revitalisasi RMU agar pengolahan beras menjadi efektif dan mampu menghasilkan beras kualitas premium,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Amam Sukriyanto menyampaikan bahwa BRI selalu berkomitmen pada sektor UMKM, termasuk pertanian dan rantai pasoknya. Hingga Triwulan II 2021, BRI telah menyalurkan kredit kepada sektor pertanian sebesar Rp117,54 triliun atau sebesar 28,03 persen dari penyaluran bank secara nasional untuk sektor pertanian. Jumlah tersebut tumbuh 12,8 persen secara year in year.
Bahkan khusus pembiayaan ekosistem beras dan RMU, sampai dengan Juni 2021, BRI telah menjangkau 40.798 nasabah yang penyaluran kreditnya mencapai Rp4,1 triliun, yang terdiri dari fasilitas KUR untuk Petani, KUR dan Kupedes kepada koperasi dan kios sarana produksi pertanian (saprodi); maupun Kredit Investasi (KI) dan Kredit Modal Kerja (KMK) untuk pengusaha penggilingan padi dan distributor beras. Amam menekankan pentingnya efisiensi dalam ekosistem bisnis padi.
“Ekosistem Klaster Padi ini akan efisien apabila masing-masing pihak dalam mata rantai bisnis ini bisa mendapatkan supply yang sesuai dengan kebutuhannya, secara tepat waktu dan tepat jumlah. Apabila ada salah satu yang terhambat, maka akan mengganggu pelaku usaha lainnya dalam ekosistem ini”, pungkasnya.
Baca Juga: 68 Paskibraka dan 1.800 Anak Tenaga Kesehatan Dapat Apresiasi dari Bank BRI
Hasil diskusi seminar tersebut mengungkap bahwa implementasi manajemen keuangan yang baik merupakan hal yang penting dalam pengembangan ekosistem Klaster Bisnis Padi. Namun faktor permodalan bukan satu-satunya penentu keberhasilan, diperlukan juga inovasi sosial, ekonomi dan teknologi. Sinergi antara seluruh stakeholders dalam ekosistem bisnis padi sangat dibutuhkan untuk merevitalisasi bisnis padi dan mendukung ketahanan pangan nasional.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Menerka Masa Depan Bojan Hodak Pasca Persib Juara: Cari Tantangan Baru
-
Persib Juara BRI Liga 1, Bobotoh Ajak Eks Juventus: Mang Kadieu Ikut Konvoi
-
"BRI Peduli Ini Sekolahku": Sentuhan Kasih yang Mengubah Wajah Pendidikan di Pelosok Negeri
-
BRI Komitmen Dukung Ekonomi Kerakyatan dan Penciptaan Lapangan Kerja
-
Diskon Furnitur Gede-Gedean! Atria & BRI Kasih Cicilan 0 Persen Hingga 12 Bulan!
Terpopuler
- Selamat Datang Shin Tae-yong! Tak Sabar Bertemu di Bali Jelang TC Timnas Indonesia
- Selamat Tinggal Ole Romeny dan Marselino Ferdinan, Bos Oxford Kasih Isyarat
- Pemain Asing PSM Makassar: Sepak Bola Indonesia Hanya Cocok untuk Cari Uang, Bukan Main Serius
- Selamat Datang Mauro Zijsltra! Mau Sumpah WNI Timnas Indonesia Debut di Tim Senior FC Volendam
- 7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
Pilihan
-
Kapolres Sragen Garansi Hukuman Berat Predator Anak, Pasal Berlapis Menanti Guru Agama Bejat
-
Terungkap Modus Guru Agama di Sragen Cabuli Siswi SD, Berawal dari Kegiatan Ini
-
Sragen Gempar! Guru Agama Bejat Cabuli Siswi SD 21 Kali di Kelas
-
Persib Juara, Bojan Hodak Disejajarkan dengan Pemain Bayern Munich
-
24 Ribu Orang Sudah jadi Korban, PHK era Prabowo Makin Ngeri
Terkini
-
Truk TNI Muat Amunisi Terbakar di Tol Gempol, Satu Orang Meninggal Dunia
-
Kumpulan Link DANA Kaget Terbaru, Banjir Rejeki di Hari Selasa
-
Dongkrak Ekonomi Kerakyatan, BRI Geber Kredit Mikro
-
Heboh Pria Bersimbah Darah di Halaman Rumah Sakit Ketapang Sampang, Polisi Buka Suara
-
Kronologi Truk TNI Terbakar di Tol Gempol: Terdengar Suara Ledakan