SuaraJatim.id - Kemrau seperti sekarang merupakan musim ketika Bunga Tabebuya bermekaran cantik. Ini juga yang terjadi di Kota Surabaya Jawa Timur.
Bunga-bunga Tabebuya nampak bermekaran cantik di sepanjang jalan-jalan protokol di kota pahlawan. Cuaca kemarau mendorong tanaman bunga itu berkembang subur.
Seperti dikatakan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin. Menurut dia, Tabebuya biasa bermekaran saat kemarau.
"Saat ini semua tanaman tabebuya sedang bermekaran. Pada saat kemarau tanaman tabebuya akan bermekaran. Begitu hujan dia akan menurun dan menurun," kata Anna Fajriatin di Surabaya, Jumat (01/10/2021).
Menurut dia, bunga-bunga itu bermekaran dengan warna yang berbeda-beda di setiap pohonnya, ada yang berwarna putih, kuning, ungu, dan merah muda. Hal itu, kata dia, lantas membuat suasana Kota Surabaya sekilas nampak seperti di Negeri Samurai.
Anna menjelaskan tanaman Tabebuya itu biasanya mekar pada saat musim kemarau. Uniknya, lanjut dia, kalau terkena angin, bunga itu akan rontok dan yang lain akan mekar lagi.
Bunga Tabebuya yang saat ini juga menjadi salah satu ikon Surabaya itu sudah menyebar di berbagai titik Kota Pahlawan, terutama di pinggir jalan protokol, seperti di wilayah Mayjen Sungkono, A. Yani, Gunung Anyar Merr, dan masih banyak lagi.
"Hampir semua jalanan Surabaya sudah ditanami pohon Tabebuya, karena setiap rayon di DKRTH melakukan penanaman Tabebuya. Jadi jumlahnya sudah sangat banyak se-Surabaya," ujarnya.
Anna mengatakan, tanaman yang berasal dari Brasil itu tidak memerlukan perawatan khusus. Untuk perawatannya, hanya dilakukan penyiraman dan diberikan pupuk secara reguler. Pupuk yang digunakan adalah pupuk organik yang dihasilkan dari proses pengomposan sampah.
Baca Juga: Bunga Tabebuya di Surabaya Sedang Bermekaran Tepat Saat Libur Lebaran
"Dari kegiatan perantingan pohon, kita manfaatkan untuk kompos. Untuk tanaman-tanaman yang ada di taman, kami sudah kurangi penggunaan pupuk kimia, beralih ke organik," kata dia.
Sebagai upaya perlindungan dan menjaga kelestarian pohon yang ada di Kota Surabaya, Anna menerangkan, bahwa pemkot akan mengenakan sanksi bagi masyarakat yang melakukan perusakan pohon. Sanksi itu salah satu berupa penggantian pohon dengan jenis serupa.
Hal itu sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Surabaya Nomor 19 Tahun 2014 Tentang perlindungan Pohon. Bagi Anna, pohon ini sangat berarti untuk menjaga lingkungan dan kualitas udara serta mengurangi polusi udara.
Ia mencontohkan, ketika ada masyarakat yang melakukan pelanggaran perdata seperti menebang pohon tanpa izin atau menabrak pohon Tabebuya, KTP-nya akan ditahan oleh petugas operasi yustisi dan wajib menggantinya dengan pohon Tabebuya.
Ini juga berlaku tak hanya untuk pohon jenis itu, tapi sesuai dengan tanaman apa yang ditabrak.
"Selain itu, mereka yang sudah memiliki izin untuk menebang pohon pun tetap harus mengganti sesuai dengan diameter pohon yang ditebang," katanya. ANTARA
Berita Terkait
-
Bunga Tabebuya di Surabaya Sedang Bermekaran Tepat Saat Libur Lebaran
-
Bunga Tabebuya Bermekaran di Kota Khatulistiwa, Pontianak Serasa Tokyo!
-
Warga Potong Pohon Gegara Tutupi Reklame, Pemkot Pekanbaru Merugi 113 Juta
-
3 Top Lifestyle; Tabebuya Bermekaran di Surabaya Hingga Fakta Soal Guru
-
Tabebuya Bermekaran di Surabaya Jadi Spot Foto Instagramable untuk Milenial
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Hadir Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat