SuaraJatim.id - Sejak Unesco mengakui batik Nusantara sebagai warisan dunia pada 2 Oktober 2009, karya bangsa Indonesia itu semakin banyak digemari. Pembuatannya yang khas serta memiliki perpaduan seni menjadi daya tarik tersendiri.
Dibalik pengakuan dunia terhadap batik, ada kisah yang mengharukan dari pasangan pembatik asal Kabupaten Gresik.
Adalah, Bambang Israwan dan istrinya Siti Zunaiyah yang sukses promosikan batik hingga ke Unesco. Kedua pasangan usia senja itu diundang secara khusus di Paris dalam pameran dan workshop pembuatan batik.
Tidak hanya itu, dua negara lainnya seperti, Jerman dan India tidak luput mengundang pemilik Griya Batik Gresik dalam acara bergengsi mereka.
“Seminggu lagi kami juga akan terbang ke Dubai, kemungkinan dua minggu. Di sana, kami berdua akan mendemokan batik menggunakan malam sawit atau dari turunan minyak sawit,” katanya kepada SuaraJatim.id, pada Sabtu (2/10/2021).
Dari banyak negara yang dikunjungi dalam acara pameran batik, Bambang menceritakan memiliki kenangan tersendiri. Terutama saat berada di Unesco Paris dalam acara Batik Indonesia untuk Dunia tahun 2018. Di sana, kedua pasangan ini diminta untuk mengajari warga asing yang memiliki minat membatik. Tak disangka, antusias mereka terhadap budaya nusantara ini sanggat tinggi.
“Semula ketika saya dan istri menggelar kain mereka tampak malu-malu ingin bergabung, namun seiring waktu banyak yang tertarik lalu mencoba sendiri cara membatik. Ada yang lucu ketika mereka membatik, teknik cantingnya tumpah sehingga tak sadar mengenai kain,” kenangnya.
Sedangkan pengalaman di India tak kalah mengesankan. Bambang, diminta untuk membatik berbagai macam kain produk negara tempat Shah Rukh Khan tinggal. Dari jenis kain industri yang dibuat India, rata-rata bisa dijadikan batik. Ada satu jenis kain yang tidak bisa dibatik, karena memang bahannya tercampur dengan sutra.
“Di sana kan industri kain besar. Saya diminta untuk memotifasi agar keragaman fashion dan dekorasi bisa lebih inovasi. Kami juga diminta untuk membatik segala jenis kain, ternyata semua kain produk India bisa dibuat batik. Ini menyenangkan sesuatu pengelaman yang luar biasa,” terangnya.
Baca Juga: Peringatan Hari Batik Nasional di Sejumlah Daerah di Indonesia
Awal Karir Jadi Pembatik
Diceritakan Bambang, awal karirnya sebagai pembatik bermula dari pertanyaan perusahaan tempatnya ia bekerja. Saat itu perusahaan hendak memberi bekal pelatihan kepada karyawannya yang hendak pensiun. Bambang yang memiliki ketertarikan kepada dunia batik langsung memilih kelas pelatihan membantik. Tak membutuhkan waktu yang lama, istri Bambang, Siti Zunaiyah kebetulan mendapatkan amanah mengantarakan pelatihan dari Dinas Koperasi Pemprov Jawa Timur bagi ibu rumah tangga yang ingin menekuni batik. Bu Arti sapaan akrap Siti Zunaiyah yang bermula dari pendamping peserta, memperhatikan cara tutor batik mengajarkan.
“Dari kemauan itu, gayung menyambut. Istri saya setelah pulang dari pelatihan itu langsung memperaktikkan di rumah. Lalu saya yang masih bekerja di perusahaan BUMN tetap melanjutkan sembari menunggu pensiun dan istri saya belajar dua bulan kepada perajin batik profesional,” jelasnya.
Bambang dan Bu Arti menekuni dunia profesional batik tepatnya mulai tahun 2010. Karya pertama yang banyak diapresiasi oleh kalangan pemerintah Gresik dan publik adalah Sisik Bandeng. Selain memiliki filosofi yang kental dengan budaya lokal pasar bandeng di Gresik, corak dan desain batiknya sangat elegan. Beberapa karya batik, milik Bambang banyak memiliki ciri khas tradisional lokal.
“Kami punya sisik bandeng, motif pudak yang terinsipirasi dari jajanan kudapan pudak, kemudian damar kurung yang terinsipirasi dari karya lukisan Mbah Masmundari dan beberapa koleksi budaya lokal daerah lainnya,” tukasnya.
Uniknya dalam proses pewarnaan, Bambang memilih bahan secara alami. Seperti akar tanaman mangrove, yang banyak ditemui di sekitaran pantai Gresik dan kulit buah jolawe. Pewarnaan seperti ini dianggap sangat ramah lingkungan ketimbang dengan pewarnaan dengan kimia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Bella Anjani Mahasiswi IKADO Surabaya Dorong Generasi Z LAWAN 'Narsisme' dengan Buku Ilustrasi
-
Niat Sholat Rebo Wekasan di Bulan Safar, Amalan Tolak Bala Beserta Pandangan Ulama
-
Festival Mangrove, Gubernur Khofifah Ajak Warga Jaga Ekosistem dan Bangun Ekonomi Berkelanjutan
-
DPRD Jatim Kritik Anggaran untuk Isu Perempuan dan Anak di Rancangan P-APBD 2025
-
DPRD Jatim Soroti Defisit dan Ketergantungan SiLPA di P-APBD 2025 yang Membengkak