Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Selasa, 05 Oktober 2021 | 07:05 WIB
Mediol Stiovanny Yoku, atau akrab disapa Medi.[Foto: Antara]

SuaraJatim.id - Bermain membela daerah lain memang dimungkinkan bagi atlet dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Ini juga yang dilakukan Mediol Stiovanny Yoku, atau akrab disapa Medi.

Medi merupakan atlet pebola voli putri asal Papua yang mengaku yang membela Jawa Timur ( Jatim ). Ia mengaku tak gugup meski membela daerah lain bermain di tanah kelahirannya.

Medi merupakan putri kelahiran Sentani, Papua. Pada PON XIX di Jabar lalu, Ia membela tim voli putri Papua. Namun kali ini Ia memilih membela Jatim.

"Perasaan saya bermain di sini tidak gugup, karena ada keluarga yang mendukung," ujarnya ditemui di GOR Koya Yoso Jayapura, seperti dikutip dari Antara, Senin (04/10/2021).

Baca Juga: PON Papua: Dua Atlet Layar Tuan Rumah Dipastikan Sumbang Emas

Sejak berpindah domisili pada 2017, nama atlet bertinggi badan 169 sentimeter tersebut semakin mencuat. Bahkan, namanya pernah masuk daftar yang dipanggil ke Pelatnas menghadapi Asian Games 2018, meski gagal.

Selama empat tahun terakhir, Medi memperkuat klub Proliga Petrokimia Gresik. Saat ini ia juga sedang menyelesaikan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi di Kota Pudak tersebut.

"Saya pindah domisili karena harus mengikuti turnamen-turnamen, termasuk kejuaraan daerah. Jadi harus ber-KTP Jatim. Di sana saya terus berlatih dan bersyukur bisa ikut memperkuat tim voli putri di PON," katanya.

Kepada generasi-generasi muda Papua, Ia berharap terus bermunculan atlet-atlet voli berbakat yang bisa mengembangkan karir dan prestasinya di ajang voli nasional, bahkan internasional.

"Pembinaan voli di Papua harus benar-benar matang agar ada penerus dari para atlet muda. Semoga muncul atlet-atlet voli asal Papua yang bermain di level lebih tinggi," tutur perempuan kelahiran 1 September 1999 tersebut.

Baca Juga: UPDATE Perolehan Sumsel di PON XX: Cabor Anggar Putra Raih Medali Emas dan Perak

Sementara itu, pada PON kali ini, Medi gagal mengantar Jatim membawa pulang medali emas karena tersisih di babak penyisihan grup usai hanya mampu menang sekali dan menelan kekalahan dua kali.

Medi dan kawan-kawan menang atas Papua Barat, dan harus mengakui keunggulan Jawa Tengah dan Jawa Barat pada dua pertandingan di awal.

Tim bola voli putri Jatim juga gagal meraup ambisinya untuk tampil di final seperti ada PON XIX tahun 2016 di Jabar, yang saat itu hanya bisa meraih medali perak usai dikalahkan tuan rumah di partai puncak.

Load More