SuaraJatim.id - Ada banyak tanaman herbal disebut-sebut bisa digunakan untuk terapi penyembuhan pasien Covid-19. Terbaru, muncullah nama tanaman hias Gardenia jasminoides (kacapiring) hingga adas.
Tanaman hias tersebut ternyata juga memiliki kemampuan untuk mengatasi virus atau antivirus dan antiperadangan, yang berdasarkan pengujian dikatakan aman untuk membantu terapi pasien COVID-19 bergejala ringan dan sedang.
Hal ini sudah diuji oleh sebuah tim yang dipimpin Guru Besar Farmakologi & Farmasi Klinik Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, Keri Lestari. Dia dan tim bersama Rhea Pharmaceutical dan Prodia di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet Jakarta dan Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Hasan Sadikin Bandung dengan melibatkan total partisipan sebanyak 85 orang.
Mereka menguji suplemen imunomodulator minyak esensial yang berasal dari ekstrak herba-herba termasuk Gardenia jasminioides, Foeniculum vulgare, Commiphora myrrha, Boswellia serrata, Daucus carota dan minyak zaitun.
Baca Juga: 4 Poin Cara Merawat Tanaman untuk Pemula di Rumah, Praktis dan Mudah Dilakukan
"Gardenia jasminioides (kacapiring), salah satu obat herbal yang mengandung flavonoid, antioksidannya sangat tinggi, bisa sebagai antivirus untuk influenza A dan Rotavirus," katanya, seperti dikutip dari Antara, Rabu (20/10/2021).
Herba lainnya yakni Commiphora myrrha atau dikenal menghasilkan minyak mur diketahui mempunyai aktivitas antibakteri sekaligus antibiotik, anti-fungi, anti-inflamasi dan efek analgesik. Fungsi antimikroba juga dimiliki herbal lainnya yakni Boswellia serrata atau kemenyan India yang sekaligus memiliki kemampuan mengontrol gangguan metabolik.
"Beberapa penyakit berawal dari sindroma metabolik, awalnya dari ketidakseimbangan kondisi metabolisme tubuh kita lalu terpiculah resistensi insulin, hipertensi dan pada end state bisa menjadi penyakit jantung coroner dan diabetes," tutur Keri.
Herbal lainnya, yakni Foeniculum vulgare atau adas yang bersifat antidiare, antifungi, antiperadangan dan mengatasi penyakit akibat gangguan pencernaan. Herbal ini juga memiliki sifat antioksidan dan antikanker.
Sifat antikanker juga diketahui dimiliki Daucus carota atau wortel liar yang mempunyai sifat antioksidan dan antiperadangan. Sementara minyak zaitun diketahui bisa menurunkan risiko penyakit kardiovaksular, sekaligus bersifat antioksidan dan anti-inflamasi.
Baca Juga: 8 Khasiat Lidah Buaya: Basmi Jerawat hingga Mengatasi Puting Lecet
Berbekal informasi mengenai manfaat tanaman-tanaman ini, sejak tahun lalu dilakukanlah pengujian untuk mendapatkan bukti kredibel. Hasil analisa data efikasi menunjukkan suplemen imunomodulator berwujud produk Rhea Health Tone Oil dapat mempersingkat masa rawat inap pasien COVID-19 dengan gejala ringan hingga sedang, meskipun tidak signifikan secara statistik, dengan masa rawat inap maksimum yang lebih singkat yakni 17 versus 39 hari.
Suplemen itu juga menunjukkan perbaikan parameter IL-6 dan IFN gamma yang signifikan secara statistik, konversi PCR dari positif ke negatif yang lebih banyak dalam kurun waktu yang sama, status klinis subjek yang lebih baik terutama laju pernapasan, dan pengamatan rontgen dada.
Sementara itu, berdasarkan analisa data keamanan, suplemen tidak menunjukkan perubahan signifikan dari parameter SGOT, SGPT dan kreatinin, nilai perpanjangan QTc, dan jumlah Adverse Event dan SAE, sehingga penggunaannya aman untuk membantu terapi pasien COVID-19 kategori ringan dan sedang.
Keri menyimpulkan, penggunaan herbal ini aman untuk membantu terapi pasien COVID-19 kategori ringan dan sedang. Dia dan tim pun sudah mengirimkan draft data hasil uji tersebut pada BPOM.
Menurut dia, pemanfaatan herbal umumnya relatif aman. Kalapun karena variasi individu terjadi efek samping, maka biasanya juga aman karena begitu seseorang menghentikan konsumsinya maka tubuh akan memperbaiki sendiri.
Di sisi lain, Managing Director Rhea Pharmaceutical, Dr. Haig Babikian berpendapat, meskipun penggunaan herbal alami untuk kesehatan telah lama dipercaya di Indonesia, namun masih sedikit informasi mengenai manfaat herbal alami yang berlandas penelitian atau uji klinis yang kredibel dan terbukti.
Atas dasar itulah perusahaannya melakukan uji klinis produk demi menemukan pengetahuan mendalam mengenai manfaat kandungan herbal alami khususnya yang ada dalam produknya.
"Kami berharap kedepannya pengetahuan tersebut juga bisa membantu kami berinovasi lanjut untuk menghadirkan produk kesehatan berbahan alami lain yang memiliki kredibilitas sains," ujarnya menegaskan.
Berita Terkait
-
Memahami Manfaat Herbal untuk Kesehatan Ginjal, Bagaimana Cara Kerjanya?
-
5 Resep Jamu Darah Tinggi: Ada Empon-empon Hingga Wedang Uwuh Pedas
-
7 Tanaman Obat Rumahan, Penting Ada di Halaman dan Punya Banyak Manfaat!
-
Menghabiskan Akhir Pekan di Pameran FLONA 2024
-
5 Jenis Tanaman yang Bisa Bikin Udara di Rumahmu Bersih dan Segar
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Emiten Makanan Cepat Saji KFC Gigit Jari, Kini "Jagonya" Rugi
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
Terkini
-
Viral Video Pengeroyokan Diduga Pelakor di Sampang, Ini Kronologinya
-
Pelatih Madura United: Wasit Cek Ulang Penalti Sampai 10 Kali
-
Survei The Republic Institute di Pilwali Kota Madiun: Maidi-Bagus Jauh dari 2 Paslon Lain
-
Cawagub Emil Dardak Pastikan Pembangunan Infrastruktur Merata Hingga Selatan Jatim
-
Pemeliharaan Ekosistem, Pendakian Gunung Arjuno-Welirang Ditutup