Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Taufiq
Kamis, 21 Oktober 2021 | 12:48 WIB
Bonek Mania mendukung tim kesayangannya bertanding (Suara.com / Dimas Angga)

SuaraJatim.id - Terkait viral foto penyerangan bus Arema FC di Yogyakarta yang disebut-sebut dilakukan segelintir orang beratribut Persebaya, pentolan Bonek angkat bicara.

Hasan Tiro, salah satu pentolan Bonek--suporter Persebaya Surabaya--mengaku enggan mengomentari peristiwa penyerangan tersebut. Bagi dia peristiwa semacam itu tidak perlu dikomentari.

Ia justru mempertanyakan pemberitaan media. "Saya justru bertanya, kenapa waktu Arema FC juara di Malang, kendaraan warga Surabaya yang tidak tahu apa-apa diserang dan dirusak? Sudah itu saja, terimakasih," ujarnya pendek, Kamis (21/10/2021).

Sebelumnya, di grup-grup media sosial warga Malang sedang viral bus pemain Arema FC diserang sejumlah oknum suporter pada Rabu (20/10/2021). Salah satu pengunggah foto adalah Presiden Klub Gilang Widya Pramana.

Baca Juga: Kaca Bus Baru Arema FC Diserang Beberapa Orang Beratribut Persebaya

Para penyerang disebut-sebut memakai atribut bendera Persebaya. Namun sampai sekarang itu baru informasi sepihak dari Arema, belum ada taggapan dari Bonek.

Penyerangan sendiri terjadi di depan Hotel New Saphire, Yogyakarta. Media Officer Arema FC Sudarmaji menyerahkan proses pengusutan kasus ini ke PSSI dan LIB.

Tujuannya, kata dia, agar tidak terjadi reaksi yang tidak diinginkan atas kejadian ini dari para suporter.

"Tentu saja kami sangat menyayangkan dan mengutuk kejadian tersebut karena menciderai semangat kompetisi. Arema FC akan berkirim surat hari ini ke PSSI dan LIB agar segera menindaklanjuti supaya tidak timbul reaksi dari kejadian tersebut," katanya.

Sudarmaji pun menyebut, atas peristiwa itu menganggu konsentrasi tim kesebelasan Ongis Nade dalam lanjutan Liga 1 2021.

Baca Juga: Bus Arema FC Diserang, Manajemen: Kami Imbau Aremania Menahan Diri

"Dan kami mengimbau kepada Aremania pecinta Arema di manapun berada untuk menahan diri. Kami sangat ingin menjaga kondusifitas serta menyelamatkan kompetisi," tambah Sudarmaji.

Sementara itu, Sudarmaji juga menambahkan, karena kejadian ini termasuk tindak kriminal, Sudarmaji telah melaporkan kejadian ini ke polisi.

"Kami juga melaporkan ke pihak berwajib agar diproses secara hukum," kata dia.

Sudarmaji menambahkan, seharusnya kejadian ini tidak perlu terjadi. "Karena regulasi kompetisi yang dengan tegas melarang supporter tidak hadir di stadion harusnya juga disikapi dengan bijak, tidak ada alasan gesekan dalam hal apapun karena semangat sepak bola adalah semangat kebersamaan," katanya.

Load More