SuaraJatim.id - Santriwati korban dugaan pencabulan atau perkosaan di Mojokerto, Jawa Timur mengalami trauma berat. Korban yang masih berusia 14 tahun itu bahkan tertutup kepada orang terdekatnya, termasuk kedua orang tua.
Kuasa hukum korban, M Dhoufi mengatakan, korban masih trauma dengan kejadian yang telah dialami.
“Terakhir ketemu dengan saya, hari apa itu. Dalam minggu ini ya, sangat trauma, sangat terpukul, sangat sangat tertutup sekali,” ungkapnya mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Jumat (22/10/2021).
Diberitakan sebelumnya, oknum pengasuh pondok pesantren di Mojokerto berinisial AM (52) dilaporkan terkait kasus dugaan perkosaan. Korban merupakan santriwati penghafal Al-Qur'an itu mengalami pencabulan sejak 4 tahun lalu.
Baca Juga: Memalukan! Oknum Guru di Medan Diduga Cabuli Siswinya Ditangkap
Kuasa hukum korban melanjutkan, pihaknya tidak banyak bisa berkomunikasi lantaran korban kian tertutup, bahkan dengan orang tuanya sendiri.
“Jadi hampir tidak mau komunikasi dengan siapapun, dengan saya pun agak menjaga dia. Dengan orang tua pun masih belum terbuka secara 100 persen. Masih sangat trauma dan terpukul, masih banyak diam. Diam sekali. Kepribadiannya biasa, tumbuh biasa, ceria pada umumnya,” katanya.
Pihak kuasa hukum akan mengupayakan untuk membawa psikologi. Besar harapan agar pemerintah turun tangan dengan memberikan bantuan pemulihan psikologi terhadap korban.
“Dia menghafal 6 juz Al-Qur'an, setelah ada hal seperti ini semakin pendiam, tertutup sekali. Saat ini masih satu (korban, red), cerita korban ada beberapa temannya yang seperti itu (mengalami seperti korban, red). Tapi fakta belum ada ke saya, masih satu orang. Kami masih menunggu kepolisian, penyidik sudah sangat cepat merespon kasus ini,” jelasnya.
Kuasa hukum korban menambahkan, jika kasus tersebut dialami korban sejak korban duduk di bangku kelas V Sekolah Dasar (SD). Sementara saat ini korban sudah duduk di bangku kelas II Sekolah Menengah Pertama (SMP). Korban akhirnya berani membuka kasus tersebut karena sudah tidak tahan dengan perlakuan tersangka.
Baca Juga: 4 Fakta Kasus Pengasuh Pondok Pesantren di Mojokerto Cabuli Santrinya
“Kelas V SD sudah di situ sampai sekarang. Iya karena sudah makin takut, makin istilahnya kesal dengan perlakuan-perlakukan, hal seperti ini yang tidak sesuai dengan hati nurani dia. Dia memberontak. Awalnya tidak berani berontak, karena usia masih kecil. Tidak bisa berfikir lebih jauh, dia tidak tahu dengan apa yang dilakukan tersangka,” tuturnya.
Berita Terkait
-
Biaya PPDS di Unpad: Sekolah Mahal-Mahal, Dokter Anestesi Diduga Perkosa Penunggu Pasien
-
Cabuli Mahasiswi, Legislator PKB Geram Aksi Predator Seks Guru Besar UGM: Jangan Dikasih Ampun!
-
Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan, Pemkab Mojokerto Gelar Musrenbang RKPD 2026
-
Tragis! Longsor Hutan Cangar Renggut 10 Nyawa, 2 Mobil Tertimbun
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Massa Aksi Tolak UU TNI Surabaya: Ada Pasal-pasal yang Dapat Menyempitkan Masyarakat Sipil
-
Gubernur Khofifah di PKA II dan III BPSDM Jatim: Perkuat Kapasitas Pemimpin Birokrasi Adaptif
-
Kronologi Lengkap Kecelakaan Maut di Duduk Sampean Gresik: 7 Orang Meninggal Dunia
-
Heboh Es Krim Beralkohol Dijual di Stan Mall Surabaya
-
LKPJ Gubernur Jatim 2024: Fraksi DPRD Apresiasi dengan Sejumlah Catatan