SuaraJatim.id - Suko Hariyono (47) seorang warga Gresik terciduk petugas karena mengaku menjadi anggota interpol Task Force Internasional Indonesia.
Tak main-main, pria lulusan SMA itu memiliki seragam lengkap beserta kartu anggota. Lebih mengejutkan lagi gajinya sebesar Rp 9 juta perbulan.
Namun selama 4 tahun dirinya bergabung dengan Interpol gadungan, ia tak pernah merasakan gaji sepeserpun.
Malah ia diminta membayar ratusan juta untuk menempati posisi jabatan sebagai Serka (Sersan Kepala). Kendati demikian, petani asal Desa Turirejo, Kedamean Gresik itu yakin jika gaji itu akan dibayar selama dia mengabdi.
Suko Hariyono tidak sendiri. Dua anggota pelaku interpol gadungan juga ikut diciduk. Yakni Rio Anggara warga Turirejo, anak dari Suko Hariyono dan Suhardi warga Ngepung Kedamean, paman dari Suko Hariyono.
Ketiganya yang merupakan satu keluarga itu sudah diamankan oleh Kodim Gresik, ditambah kartu anggotanya tertera logo TNI dan logo Presiden Republik Indonesia.
Dari informasi yang dihimpun, satuan Interpol gadungan ini sudah memakan banyak korban. Mereka yang ingin gabung diminta membayar sekitar Rp 200 juta. Rata-rata calon anggota percaya jika lembaga ini bertempat di Kantor Istana Merdeka.
Mirisnya, tiga anggota gadungan itu sampai menjual tanahnya untuk biaya daftar masuk interpol. Hal ini seperti diungkapkan Kades Turirejo Suriyanto, jika penyerahan uang sebesar Rp 200 juta itu setelah kedua warganya itu menjual tanah miliknya.
"Jadi gini, usai transaksi jual beli dengan pembeli tanahnya, uang hasilnya itu langsung yang menerima pihak oknum dari interpol," katanya, Rabu (27/10/2021).
Baca Juga: Usung Program Social Enterprise, Semen Gresik Raih Top CSV Award 2021
Saat ini, tiga anggota interpol gadungan sudah ditangani oleh Kodim Gresik. Mereka akan dimintai keterangan alasan menggunakan logo TNI dan Republik Indonesia. Ditambah itu merupakan simbol negara yang tidak semua orang boleh menggunakan.
Sementara itu, Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail membenarkan jika lembaganya sempat mengamankan tiga orang yang mengaku sebagai anggota interpol.
"Setelah diperiksa kemudian kami serahkan ke polres Gresik. Karena itu berkaitan dengan warga sipil. Jadi biar kepolisian yang memproses," ujarnya.
Berita Terkait
-
Usung Program Social Enterprise, Semen Gresik Raih Top CSV Award 2021
-
Begini Penampakan Bangkai Kapal Van Der Wijck di Perairan Lamongan yang Dipotret BPCB
-
Peringati Maulid Nabi dan Hari Santri 2021, Semen Gresik Gelar Istighosah
-
Tempat Wisata Gresik Telan Korban Jiwa, Anak 6 Tahun Tewas Tenggelam
-
Polres Gresik Patroli Siber Berantas Peredaran Pinjol Ilegal
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Kronologi Pelajar SD Tulungagung Terpapar Jaringan Teroris Lewat Medsos, Kini Didampingi Intensif
-
Ribuan Batang Bibit Pisang Kepok Tanjung Ilegal Asal Ngawi Jatim Diamankan di Kalsel, Ini Masalahnya
-
Ratusan Orang Tertipu Arisan Bodong di Kediri, Kerugian Ditaksir Capai Rp 5 Miliar!
-
Kasus Korupsi DJKA Kemenhub Meluas, Kepala BTP Surabaya Diperiksa KPK
-
Kapolres Bojonegoro Pastikan Keamanan Perayaan Natal dan Tahun Baru