SuaraJatim.id - Doa bulan Safar. Safar merupakan bulan kedua dalam penanggalan hijriah, kerap sekali bulan ini dikaitkan dengan hal yang tidak menguntungkan.
Dalam tradisi Arab jahiliyah, Safar merupakan bulan yang ditakuti. Bahkan anak yang lahir di bulan Safar dianggap sebagai anak pembawa sial dan bencana.
Safar dianggap sebagai bulan yang penuh malapetaka. Secara bahasa Safar berarti sepi dan kosong. Orang Arab dahulu selalu mengosongkan rumahnya pada bulan Safar untuk pergi perang.
Atas fenomena itu, Rasulullah SAW mengubah persepsi itu dengan tidak mengadakan kepercayaan adanya hari atau bulan bencana atau buruk. Semua bulan dan hari itu baik atas anugerah Allah yang diberikan.
Di sejumlah negara, masyarakat melakukan ritual tertentu untuk menghindari bala.
Di Indonesia, para ulama zaman dulu meyakini jika Rabu terakhir pada bulan Safar merupakan hari di mana 320.000 bala didatangkan di bumi. Hari itu biasa dikenal dengan Yaumi Nashin Musta'mir atau Rebo Wekasan.
Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadis meminta umatnya agar selalu memperbanyak doa ketika memasuki bulan baru. Salah satu doa yang dianjurkan oleh para ulama untuk dibaca pada bulan Safar yakni:
Bismilahirrahmanirrahim. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in. A’udzu billahi min syarri hadzaz zaman wa ahlihi. Wa as'aluka bi jalalika wa jalali wajhika wa kamali jalali qudsika an tujirani wa walidayya wa ahli wa ahbabi wa ma tuhithuhu syafaqatu qalbi min syarri hadzas sanati. wa qini syarra ma qhaddaita fiha, washrif ‘anni syarra syahri shafar, ya Kariman nazhar, wakhtim li fi hadzas syahri wad dahri bis salamati wal ‘afiyati li wa liwadayya wa aulâdi wa li ahli wa ma tahuthuhu syafaqatu qalbi wa jami’il muslimin. Wa shallallahu ta’ala ‘ala sayyidina Muhammadin wa ‘ala ali wa shahbihi wa sallam.
Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Semoga Allah selalu memberi rahmat kepada Tuan kami, Muhammad SAW dan keluarganya serta sahabatnya semuanya. Aku berlindung dari keburukan zaman ini dan orang-orang yang memiliki keburukan itu. Aku memohon dengan wasilah keagungan-Mu dan keagungan keridhaan-Mu serta keagungan kesucian-Mu. Supaya Engkau melindungiku, kedua orang tuaku, keluargaku, orang-orang yang aku cintai dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku, dari keburukan tahun ini. Dan cegahlah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan di dalamnya. Palingkanlah dariku keburukan pada bulan Safar, wahai Dzat Yang Memiliki Pandangan Yang Mulia. Akhirilah aku di bulan ini, di waktu ini dengan keselamatan dan sejahtera bagi kedua orang tuaku, anak-anakku, keluargaku, dan sesuatu yang diliputi kasih sayangku seluruhnya. Semoga Allah selalu memberi rahmat dan keselamatan kepada baginda kami Muhammad SAW, dan keluarganya serta sahabatnya.”
Baca Juga: Doa Memasuki Bulan Safar: Bacaan Latin dan Artinya
Doa Safar ini diijazahkan Habib Abu Bakar Al-'Adni seperti yang dikutip dari karyanya Mundzumah Syarhil Atsar fi Ma Warada'an Syahris Shafar.
Dalam riwayat lain, terdapat doa perjalanan saat bulan Safar, yakni:
Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, subhanalladzi sakhoro lana hadza wa ma kunna lahu muqrinin wa inna ila Robbina lamungkolibun, Allahumma inna nasaluka fi safarina hadza al-Birro wa at-Taqwa, wa minal’amali ma tardha, Allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza, wathwi ‘anna bu’dahu, Allâhumma antasshohibu fi as-safari, wa al-Kholifatu fi al-Ahli, Allahumma innî a’udzubika min wa’tsai as-Safari wa kaabatil manzhori wa suil munqolabi fi al-Mali wa al-Ahli". Jika kembali dari perjalanan baca lagi doa di atas dengan tambahan: "ayibuna taibuna ‘abiduna lirobbina hamidun.
Artinya: Allah Maha Besar. Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, sedang sebelumnya kami tidak mampu. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari kiamat). Ya Allah, Sesungguhnya kami memohon kebaikan dan taqwa dalam bepergian ini, kami mohon perbuatan yang meridhakan-Mu. Ya Allah, Permudahlah perjalanan kami ini, dan dekatkan jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah teman dalam bepergian dan yang mengurusi keluarga (ku). Ya Allah Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan perubahan yang jelek dalam harta dan keluarga.” Apabila kembali, do’a di atas dibaca, dan ditambah: “Kami kembali dengan bertaubat, tetap beribadah dan selalu memuji kepada Tuhan kami.”
Demikian doa bulan Safar yang bisa dibaca, khususnya bagi Umat Islam. Semoga selalu diberi kebaikan-kebaikan di Bulan Safar.
Kontributor : Muhammad Aris Munandar
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
-
Tahun Depan Prabowo Mesti Bayar Bunga Utang Jatuh Tempo Rp600 Triliun
Terkini
-
Diapresiasi Nasabah, BRI akan terus Akselerasi Inovasi dan Memperluas Jangkauan QLola
-
Pasca Pesta HUT ke-80 RI, Gubernur Khofifah Turun Langsung Bersihkan Sampah di Taman Apsari
-
Grup Musik NDX AKA Bikin Petjah: Warga Jatim Bergoyang di Pesta Rakyat HUT ke-80 Kemerdekaan RI
-
Gubernur Khofifah Apresiasi Paskibraka dan Pendukung HUT ke-80 RI: Jadilah Anak Terbaik Negeri Ini
-
Gelar Upacara HUT ke-80 RI di Grahadi, Pemprov Jatim Pecahkan Dua Rekor Dunia MURI