SuaraJatim.id - Penemuan arca kepala kala di sungai Desa Nambaan, Ngasem, Kabupaten Kediri ternyata bukan baru-baru ini terjadi. Benda purbakala itu pertama kali ditemukan pada 1996 dan sudah teregistrasi di Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.
Kasi Museum dan Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kediri, Eko Priyanto mengatakan, arca berupa kepala kala tersebut ditemukan pada tahun 1996, sebelum akhirnya terseret derasnya aliran sungai dan terbalik.
“Ada tiga temuan yang diduga sebagai peninggalan era Kerajaan Kadiri. Kalau ada pertanyaan ini tak dipindahkan, karena memiliki emosional yang erat dengan masyarakat setempat. Arca kala itu saat ini diletakan berada di sebelah kala kecil yang disebut pentul oleh masyarakat,” katanya mengutip dari Beritajatim.com jaringan Suara.com, Selasa (9/11/2021).
Selama ini, lanjut Eko, arca kala berukuran 170 x 100 sentimeter tersebut dikira batu biasa, lantara terpendam dalam kondisi terbalik karena derasnya aliran sungai saat banjir.
Baca Juga: Petani Badas Kabupaten Kediri Tolak Penambangan di Sungai Konto
Namun, pada saat dilakukan normalisasi sungai, Kamis (4/11/2021) lalu, warga hendak memindahkan batu tersebut menggunakan alat berat dan baru diketahui jika batu tersebut berbentuk arca kala atau kepala arca.
Sementara itu Supriadi, perangkat desa setempat mengaku bahwa lokasi temuan tersebut selama ini disakralkan oleh masyarakat. Setiap malam malam tertentu, warga kerap mendengar gamelan.
“Beberapa hari terakhir bunyi tersebut kembali didengar oleh tokoh adat setempat. Warga menduga kawasan tersebut merupakan kerajaan kuno besar. Mereka berharap dinas terkait melakukan penelitian lebih lanjut, namun tidak memindahkannya ke luar desa,” katanya.
Saat ini Dinas terkait masih menjalin komunikasi dengan masyarakat dan tokoh adat setempat. Opsinya, temuan tersebut akan ditempatkan di tempat yang layak, di desa itu, sesuai keinginan warga.
Baca Juga: Viral Pesta Ulang Tahun Kucing di Kediri, Warganet: Kucing Jelata Menangis Lihat Ini
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Kediri yang Wajib Dicicipi saat Libur Lebaran
-
Jangan Terjebak Macet, Ini Rute Mudik Alternatif ke Kediri dari Surabaya, Malang, Solo
-
Lepas Mudik Gratis, Kelakar Pramono Ingin Ikutan: Coba Kalau Saya Bisa Pulang ke Kediri
-
Jelang Puncak Panen, BULOG Kediri Realisasikan Penyerapan Gabah & Beras Petani Terbesar di Jatim
-
Persik Kediri Kecolongan di Injury Time, Marcelo Rospide Kecewa Berat
Terpopuler
- Mobil Mentereng Lisa Mariana Jadi Sorotan: Mesin Sekelas Vios, Harga bak Fortuner Baru!
- Cara Menghapus Iklan dan Bloatware di Xiaomi, Redmi, dan Poco dengan HyperOS
- Bergaya ala Honda CRF150L, Seharga Yamaha XMAX: Pesona Motor Trail Aprilia Ini Bikin Kepincut
- CEK FAKTA: Diskon Listrik 50 Persen Berlaku Lagi, Periode Maret-April 2025
- Diunggah La Liga, 3 Klub Spanyol yang Cocok untuk Tujuan Baru Rizky Ridho
Pilihan
-
Eks Pelatih Timnas Indonesia Ingatkan Patrick Kluivert: Jangan Tiru Belanda
-
Asa Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026: Formasi Jangan Coba-coba
-
Beda Media Korsel: Dulu Sayang Kini Serang Habis-habisan Timnas Indonesia
-
Kontroversi: Ghiblifikasi AI Lukai Hayao Miyazaki, 'AI Tak Punya Jiwa'
-
Doa Takbiran Idulfitri dan Dzikir yang Dicontohkan Rasulullah, Arab dan Latin
Terkini
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Motif di Balik Pengeroyokan Pelajar Kediri Hingga Tewas: Ejekan Berujung Maut, 14 Remaja Ditangkap
-
Lagi dan Lagi! Rumah Porak-poranda Gegera Petasan, Tebaru di Blitar
-
Antrean di Pelabuhan Ketapang Mengular Usai Ditutup Hari Raya Nyepi
-
Kronologi Lengkap Rumah di Jember Meledak Akibat Petasan, Gegara Rokok