SuaraJatim.id - Sejumlah petani tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Sejahtera Kecamatan Badas, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, (Desa Blaru - Krecek dan Karang Tengah) menolak aktivitas penambangan pasir di area lahan pertanian. Persisnya di aliran Sungai Konto.
Penolakan kegiatan penambangan itu karena dikhawatirkan merusak pertanian. Warga petani keberatan dengan adanya aktivitas penggalian pasir di tepi aliran Sungai Konto. Pemanfaatan lahan di tepi aliran Sungai Konto tersebut sudah dilakukan turun temurun.
"Kami petani pemanfaat lahan aliran Sungai Konto menolak segala bentuk penambangan di area lahan pertanian aliran Sungai Konto, karena masyarakat akan kehilangan sumber utama perekonomiannya," kata Nasikin, salah seorang warga, di Kediri mengutip dari Antara, Rabu (3/11/2021).
Pihaknya menyayangkan adanya izin usaha penambangan dan meminta kepada pemerintah serta pihak-pihak terkait untuk segera mencabut izin usaha penambangan yang ada di wilayah lahan pertanian Sungai Konto, karena berpotensi merusak irigasi pertanian dan lingkungan.
Baca Juga: Lagi-lagi Pendekar di Jatim Bikin Ulah, Keroyok Pengguna Jalan di Kediri, Empat Diamankan
Warga berseteru dengan pihak perusahaan penambangan yang berdalih punya ijin usaha penambangan (IUP). Padahal sudah ada surat pemberhentian sementara dari DPMPT Provinsi Jawa Timur 050/50/116.6/2018 karena terjadi konflik dan penolakan.
Aksi deklarasi tersebut dilakukan menyikapi rencana penambangan galian C. Lahan tersebut sudah dijadikan lahan pertanian dengan dibangunnya irigasi pertanian permanen oleh pemerintah sejak lama.
"Kalau sampai ditambang semuanya akan hancur dan hancur. Terus bagaimana nasib ekonomi petani yang jumlahnya kurang lebih 600 KK. Tentunya ada ribuan jiwa yang menggantungkan hidupnya di lahan tersebut," kata dia.
Pihaknya berharap pemerintah tegas tidak memberikan izin penggalian pasir, karena bisa merusak lingkungan. "Kami medesak sikap Bupati Kediri, Gubernur Jawa Timur, pihak - pihak terkait bahkan Presiden RI harus tegas dan menjamin kesejahteraan petani sesuai dengan ketetapan MPR RI Nomor IX/MPR/2001 Tentang pembaharuan Agraria dan pengelolaan Sumber Daya Alam," kata dia.
Selain deklarasi pernyataan sikap, warga juga menggelar doa bersama yang dihadiri oleh tokoh-tokoh Nahdlatul ulama, para kiai dan Asparagus Kediri untuk bermunajat agar hajad warga tercapai. (Antara)
Baca Juga: Jarang Dimainkan, Legiun Asing Persik Kediri Ini Pilih Hengkang dan Pulang Kampung
Berita Terkait
-
6 Kuliner Khas Kediri yang Wajib Dicicipi saat Libur Lebaran
-
Jangan Terjebak Macet, Ini Rute Mudik Alternatif ke Kediri dari Surabaya, Malang, Solo
-
Lepas Mudik Gratis, Kelakar Pramono Ingin Ikutan: Coba Kalau Saya Bisa Pulang ke Kediri
-
Jelang Puncak Panen, BULOG Kediri Realisasikan Penyerapan Gabah & Beras Petani Terbesar di Jatim
-
Persik Kediri Kecolongan di Injury Time, Marcelo Rospide Kecewa Berat
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
Terkini
-
Mengatur Pola Makan Sehat Selama Lebaran, Ini Tips dari Dosen Gizi Universitas Airlangga
-
Antusiasme Tinggi, 75.483 Penumpang Gunakan Kereta Api pada Hari Pertama dan Kedua Lebaran 2025
-
Banjir Kepung Ngawi: 15 Desa Terdampak
-
Kronologi Mobil Elf Berpenumpang Terbakar di Tol Madiun
-
Ngerinya Petasan di Blitar Meledak Lukai Tuannya, 4 Remaja Dilarikan ke Rumah Sakit