SuaraJatim.id - Kabar pembunuhan seorang anggota parlemen Inggris, David Amess dalam sebuah pertemuan dengan para pemilih bulan lalu membuat gempar Inggris.
Terbaru, jenazah David Amess dimakamkan hari ini. Perdana Menteri Boris Johnson bergabung dengan politisi senior Inggris dan pelayat lainnya untuk menghadiri misa pemakaman.
Amess (69), ayah lima anak, ditikam hingga tewas di sebuah gereja di daerah pemilihannya pada pertemuan rutin yang diadakan untuk membahas masalah lokal.
Pembunuhan Amess itu menjadi kejutan lewat sistem politik Inggris. Peristiwa naas itu datang lima tahun setelah anggota parlemen lain dibunuh di jalan.
Johnson mengatakan beberapa menteri Kabinet menangis ketika dia menyampaikan berita kematian Amess kepada mereka.
PM Inggris itu termasuk di antara orang-orang yang hadir untuk kebaktian di Katedral Katolik Roma Westminster di London yang dipimpin oleh Kardinal Vincent Nichols, pemimpin Katolik paling senior di Inggris dan Wales.
Juga hadir di antara jemaat adalah mantan perdana menteri Theresa May, David Cameron dan John Major.
Sebuah pesan dari Paus Fransiskus dibacakan. Paus menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada keluarga Amess, memuji "pelayanan publik yang penuh pengabdian" dari anggota parlemen seperti yang ditunjukkan oleh "kepeduliannya yang mendalam terhadap orang miskin dan yang kurang beruntung".
"Dia menunjukkan apa yang dapat Anda capai sebagai anggota parlemen untuk mengubah kehidupan orang-orang di seluruh negeri dan dia akan sangat, sangat dirindukan," kata Johnson dalam sebuah penghormatan kepada anggota parlemen yang terbunuh pada Senin itu.
Baca Juga: Ngeri! Anggota Parlemen Inggris Tewas Ditikam Saat Bertemu Pendukung
Amess, anggota Partai Konservatif pimpinan Johnson, pertama kali terpilih menjadi anggota parlemen untuk mewakili kota Basildon pada 1983, dan kemudian dekat Southend West pada 1997. Dia dianugerahi gelar bangsawan oleh Ratu Elizabeth pada 2015 untuk pelayanan publiknya.
Ali Harbi Ali, 25, pria yang dituduh melakukan pembunuhan, yang menurut polisi adalah peristiwa terorisme, akan diadili tahun depan. ANTARA
Berita Terkait
-
Ngeri! Anggota Parlemen Inggris Tewas Ditikam Saat Bertemu Pendukung
-
Sadis! Anggota Parlemen Inggris Tewas Ditikam Saat Bertemu Pendukungnya
-
Pidato Berapi-api, Anggota Parlemen Inggris Ini Bela Nabi Muhammad
-
Kucingnya Tak Mau Beralih, Rapat Online Parlemen Inggris Pecah
-
Unik, Anggota Parlemen Non-Muslim Inggris Ini Ikut Berpuasa
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
-
Paspor Sehari Jadi: Jurus Sat-set untuk yang Kepepet, tapi Siap-siap Dompet Kaget!
Terkini
-
Gubernur Khofifah Hadir Langsung Serahkan Bantuan Kemanusiaan Untuk Masyarakat Bawean
-
Promo 9.9 : Sepatu NB 1906R Hadirkan Desain Hybrid
-
Banyuwangi Lautan Telur, Peringati Maulid Nabi dengan Meriah
-
Ngopi Asik di Warkop Lebih Hemat, Klaim 5 Saldo Dana Kaget Ini
-
Skandal Bank Jatim Terbongkar: Rp299 Miliar Raib, Mantan Kepala Cabang Terlibat