SuaraJatim.id - Dalam sejarah Kabupaten Blitar, Kabupaten Blitar ditemukan dalam pembahasan beberapa prasasti. Prasasti merupakan bukti otentik eksistensinya sejak jaman dahulu. Kabupaten Blitar sejak lama terbukti menjadi pusat kehidupan masyarakat. Asal-usul Kata Blitar berasal dari kata bali dadi latar yang artinya kembali menjadi halaman. Kata tersebut disampaikan oleh Prabu Lembu Suro saat hampir wafat di sumur yang dibuatnya sendiri.
Kabupaten Blitar merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten ini memiliki pusat pemerintahan di kecamatan Kanigoro. Kabupaten Blitar memiliki banyak sejarah. Oleh karena itu, berikut sejarah kabupaten Blitar.
Dikutip dari Situs Pemkab Blitar, pada jaman dahulu, terdapat kerajaan-kerajaan yang beribukota di dekat aliran Sungai Brantas. Kerajaan tersebut adalah Kerajaan Kediri, Kerajaan Singosasi dan Kerajaan Majapahit. Kerajaan Majapahit yang berpusat di Mojokerto saat itu dipimpin oleh Raden Wijaya yang kemudian kerajaan tersebut semakin makmur dan berkembang. Ia berhasil mengusir Ku Bilai Khan tahun 1293 M.
Kerajaan Majapahit meninggalkan bangunan suci di Desa Kotes, Gandusari. Bangunan itu tertulis 1222 dan 1223 yang merupakan tahun Saka. Selanjutnya diketahui bahwa bangunan itu merupakan bangunan yang berasal dari tahun 1300 dan 1301 Masehi. Bangunan tersebut membuktikan bahwa Blitar adalah wilayah yang penting.
Baca Juga: Viral Aksi Pecah Kaca Mobil di Denpasar, Barang-barang Diambil
Pada masa pemerintahan Raja Majapahit yang bernama Hayam Wuruk, menyempatkan diri ke Blitar untuk singgah di Candi Penataran. Persinggahan tersebut merupakan upacara pemujaan. Hayam Wuruk rupanya kerap mendatangi Blitar untuk meninjau daerah pantai dan lain sebagainya.
Pada tahun 1316 dan 1317 Kerajaan Majapahit mulai terguncang karena adanya pemberontakan Kuti dan Sengkuni. Kondisi itu membuat Raja Jayanegara yang memerintah saat itu menyelamatkan diri ke Bedander.
Meskipun terdapat guncangan,Jayanegara berhasil kembali makmur dan karena sikap hangat warga desa, Jayanegara pun memberi hadiah berupa prasasti. Pemberian prasasti itulah yang menjadikan Blitar sebagai daerah dibawah naungan Kerajaan Majapahit. Prasasti itu diberikan pada 5 Agustus 1324 Masehi, tanggal tersebut kemudian menjadi hari jadi Kabupaten Blitar.
Bupati Kabupaten Blitar
R.M. Arjo Ronggo Hadinegoro memimpin pada 1831 hingga 1866, K.P.H Warsokoesoemo memimpin pada 1866-1896, K.P.H Sosro Hadinegoro yang memimpin pada 1896 hingga 1917, K.P.H Warsodiningrat yang memimpin pada 1918 hingga 1942, R.M. Harsojo yang memimpin pada 1942 hingga 1942, R.M.T Prijambodo yang memimpin pada tahun 1942 hingga 1943, Santoso Harsono yang memimpin pada 1943 hingga 1943, R. Samadikoen memimpin pada 1943 hingga 1945, R. Darmadi memimpin pada 1945 hingga 1947, R. Soenarjo memimpin pada 1947 hingga 1950, R. Darmadi memimpin pada 1950 hingga 1956, Kyai Moh Slamet memimpin pada 1956 hingga 1957, Ismaoen Danoe memimpin pada 1957 hingga 1957, Adiman memimpin pada 1957 hingga 1960, R Soemarsono pemimpin pada 1960 hingga 1965, Sanoesi Prawirodihardjo memimpin pada 1965 hingga 1974, R. Oetomo memimpin pada 1974 hingga 1975, Eddy Slamet memimpin pada 1975 hingga 1980, Sarjono yang memimpin pada 1980 hingga 1985, Siswanto Adi yang memimpin pada 1986 hingga 1991 dan 1992 hingga 1996, Bambang Sukotjo yang memimpin pada 1996 hingga 2001, Imam Muhadi yang memimpin pada 2001 hingga 2004, Herry Noegroho yang memimpin pada 2004 hingga 2016, Rijanto yang memimpin pada 2016 hingga 2020, Drs. Budi Santoso yang memimpin pada 2020 hingga 2021 dan saat ini Kabupaten Blitar dipimpin oleh Rini Syarifah sejak 2021.
Baca Juga: Pria Separuh Abad Hilang Terseret Banjir Kiriman Setinggi Lutut di Pasuruan
Tempat Wisata dan Ciri Khas Kabupaten Blitar
Berita Terkait
-
Karir dan Kekayaan Rini Syarifah, Mantan Bupati Blitar yang Diduga Korupsi
-
Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
-
KPK Sebut Penggeledahan Rumah La Nyalla Berkaitan dengan Jabatannya saat Menjadi Ketua KONI Jatim
-
Mensos Gus Ipul Tinjau Lokasi Sekolah Rakyat di Mojokerto, Siap Tampung Siswa SMP
-
Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
Tag
Terpopuler
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Robby Abbas Pernah Jual Artis Terkenal Senilai Rp400 Juta, Inisial TB dan Tinggal di Bali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- Profil Ditho Sitompul Anak Hotma Sitompul: Pendidikan, Karier, dan Keluarga
- 7 Rekomendasi Sabun Pemutih Wajah, Harga Terjangkau Kulit Berkilau
Pilihan
-
Djenahro Nunumete Pemain Keturunan Indonesia Mirip Lionel Messi: Lincah Berkaki Kidal
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Layar AMOLED Terbaik April 2025
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V50 Lite 4G vs vivo V50 Lite 5G, Serupa Tapi Tak Sama!
-
PT LIB Wajib Tahu! Tangan Dingin Eks Barcelona Bangkitkan Liga Kamboja
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
Terkini
-
Pemprov Jatim Siap Urus Penerbitan Ulang Ijazah Pekerja Ditahan, Gubernur Khofifah: Solusi Konkret
-
Penyelenggara Barati Cup International 2025 Buka Suara Perihal Kisruh Jadwal Pertandingan
-
Batik Tulis Lokal Go Internasional dengan Dukungan BRI
-
Makin Ramah Pengguna, BRImo Hadir dengan Bahasa Indonesia dan Inggris
-
Pendaftaran Tanah Elektronik: Khofifah Dorong Notaris & PPAT Jatim Lebih Efisien!